Prabowo: Ahok Orang Nasrani Dipilih 94 Persen oleh Orang Islam
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan rakyat butuh pemimpin yang bersih dan jujur. Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) harus bisa merangkul dan meyakinkan rakyat untuk melakukan perubahan.
"Kita harus bahu membahu bekerja untuk kepentingan rakyat, kepentingan Bangsa dan Tanah Air. Harapan rakyat adalah menginginkan pembaruan. Rakyat di mana-mana mencari pemimpin bersih dan jujur. Dimana-mana rakyat sudah bosan dengan pemimpin yang korupsi. Rakyat sudah bosan dengan kata-kata manis, ulah-ulah penuh janji, tapi ketika berkuasa kerjaannya nyolong atau mencuri hak rakyat," ujar Prabowo dalam pidatonya pada peresmian Kantor DPP GRIB, di Kemanggisan, Jakarta Barat hari ini.
Karena itu, tambah Prabowo, rakyat harus berubah kalau mau negaranya berubah. GRIB harus bisa meyakinkan rakyat bahwa perubahan dan perbaikan akan datang kalau rakyat itu punya kesadaran.
"Kita harus merebut hati rakyat, meyakinkan rakyat bahwa perubahan dan perbaikan akan datang kalau rakyat itu punya kesadaran. Tuhan tidak akan mengubah suatu bangsa, kalau rakyatnya tak mau berubah. GRIB harus membantu, mengajak rakyat hingga rakyat sadar kalau rakyat sendiri yang harus memimpin perubahan ini," tambahnya.
Prabowo mengatakan, Jakarta merupakan Ibukota sebuah negara yang kaya. Namun, Jakarta masih sangat semrawut. Perlu pemimpin yang bisa merubahnya.
"Jakarta ibukota yang besar dari negara yang kaya, tapi ibukotanya semrawut. Karena itu, rakyat ingin perubahan, rakyat ingin pembaruan, ingin bersih, pejabatnya mau mengabdi kepada rakyat, kita ingin pemimpin yang membela kepentingan rakyat bukan hanya merekayasa untuk kepentingan pribadi," terangnya.
Dalam rangka mencari pemimpin, kata Prabowo, kami sudah cari ke mana-mana dan yang pantas adalah Joko Widodo dan Basuki Purnama (Ahok).
"Kita telah memilih dan mencari pemimpin bersih. Keduanya pernah menjadi bupati dan wali kota tapi tak memperkaya diri, tak menipu rakyat, peduli rakyat dan melayani rakyat.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin bersih dan tidak menipu rakyat. Kami tidak memandang suku, agama, tapi kita pilih yang terbaik untuk rakyat. Contoh Basuki dengan nama Ahok, dia keturunan Tionghoa dan Nasrani. Tapi ia dipilih yang 94 persen pemilihnya adalah Islam. Rakyat Belitung Timur tahu, bukan agamannya tapi orangnya. Pemimpin yang mau mengabdi kepada rakyat," jelas Prabowo.
Prabowo menuturkan, GRIB harus turun dan memantau pelaksanaan Pilkada mendatang. Ada daftar pemilih hantu, itu perlu dijaga.
"Sekarang kita dengar adanya pemilih hantu. Pemilih hantu saya lihat di koran ada sekitar 1 juta lebih. Kami minta GRIB turun ke setiap ranting dan kelurahan untuk mengecek daftar pemilih. Ini sangat berbahaya, mengancam demokrasi, meniadakan rakyat, sangat keji, kejam, dan ini harus kita lawan. Saya minya GRIB benar-benar turun dan cek. Bantu, turun ke bawah lakukan pengecekan daftar pemilih supaya tak ada penyelewengan. Hati-hati praktik tipu-menipu tetap membayangi," tegasnya.
Prabowo mengungkapkan, apapun latar belakang pemimpinnya, GRIB harus bisa memberi kesejukan kepada rakyat.
"Apapun latar belakanganya GRIB harus beri kesejukan, bahu membahu, tunduk, taat, patuh, dan setia kepada NKRI serta harus bekerjasama dengan Polisi dan TNI demi kesejukan dan perubahan rakyat," kata Prabowo.