Ilmuwan Ciptakan Pil Kontrasepsi untuk "Vasektomi Genetis"
Para pakar reproduksi di Edinburgh University, Inggris berhasil menciptakan sebuah terobosan, sebuah pil kontrasepsi untuk lelaki yang bisa menggantikan praktek vasektomi fisik menjadi "vasektomi genetis".
Ilmuan-ilmuwan itu berhasil menemukan gen kunci yang menentukan produksi sperma, lalu mengembangkan sebuah pil yang bisa memblok gen tersebut. Temuan itu tidak saja membebaskan lelaki dari vasektomi, tetapi juga membebaskan perempuan dari beban yang menjadikannya satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab dalam program keluarga berencana.
Selain sebagai pengendali reproduksi bagi lelaki, dalam lima atau sepuluh tahun ke depan temuan itu diharapkan bisa membantu lelaki mandul untuk mendapatkan keturunan.
Temuan itu berawal dari keberhasilan para ilmuwan untuk menemukan sebuah gen pada tikus yang bernama Katnal 1 dan gen tersebut tidak berfungsi seperti seharusnya. Akibatnya tikus jantan yang mengalami kelainan itu mengalami kemandulan.
Peneliti-peneliti itu lalu melakukan eksperimen yang hasilnya menunjukan bahwa Katnal 1 mempengaruhi sebuah tahap kunci dalam pembentukan sperma. Dalam tahap itu "sel-sel pengasuh" dalam testis seharusnya memelihara dan mematangkan sperma.
Jika Katnal 1 tidak bekerja seperti seharusnya maka sperma tidak akan matang dengan sempurna.
Temuan itu lalu mengarahkan para ilmuwan untuk menciptakan obat yang bisa menghentikan kerja gen itu, untuk sementara. Dan karena obat itu tidak berbasis hormon, maka tidak akan mempengaruhi dorongan seksual lelaki. Tidak seperti alat berbasis hormon, yang kini banyak dikembangkan, obat itu tidak akan mempunyai efek samping.
"Jika kami bisa menemukan cara untuk menyasar gen ini dalam uji coba, maka kami bisa mengembangkan pil kontrasepsi non-hormonal untuk lelaki," kata Dr. Lee Smith, salah satu ilmuwan dalam penelitian yang ditayangkan di jurnal online PLoS Medicine.