Jatuhnya Sukhoi Bayangi Kontrak Pembelian 37 Tank Rusia
Padahal bersama pihak Rosoboronexport, Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat untuk melakukan kontrak pembelian 37 unit kendaraan tempur infanteri BMP-3F Seri 2. Kesepakatan kontrak ini justru dilakukan dalam situasi duka atas jatuhnya Sukhoi tersebut.
“Sayang sekali penandatanganan ini harus dilatar belakangi oleh kecelakaan Sukhoi dimana ada banyak korban. Dalam kesempatan ini atas nama pihak Rusia, saya ucapkan turut berduka cita,” ujar Kepala Perwakilan Rosoboronexport di Indonesia, Vadim Varaksin.
Pernyataan itu dilontarkannya sesudah penandatangan kontrak senilai 114 juta dollar Amerika itu di Kementerian Pertahanan, hari ini. Penandatangan kontrak tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan Varaksin.
Varaksin menambahkan bahwa pihak Rusia dan Indonesia dapat bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang jelas mengenai sebab kecelakaan.
Walaupun ada tragedi kecelakaan pesawat terbang sipil itu, Ediwan mengatakan bahwa hal itu tidak mengganggu kerjasama Indonesia dan Rusia terutama dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Indonesia dan Rusia tetap perlu meningkatkan kerjasama.
“Kecelakaan itu kita jadikan sebagai pembelajaran agar kejadian yang sama tidak terulang,” ujar Ediwan.