Kabar Ponsel Wartawan Majalah Angkasa Masih Aktif Tidaklah Benar
Beberapa hari setelah musibah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, muncul kabar di berbagai media sosial di antaranya Blackberry Messenger dan Twitter bahwa alat komunikasi beberapa penumpang pesawat tersebut masih aktif.
Kabar ini bahkan menyudutkan sejumlah penumpang sebagai pihak yang bersalah atau bertanggung jawab dalam jatuhnya pesawat itu.
Di antara ponsel yang dikabarkan masih aktif saat berada di kabin adalah ponsel milik dua wartawan Majalah Angkasa, Dodi Aviantara dan Didik Yusuf. Kabar ini langsung disanggah dan diklarifikasi oleh pihak Majalah Angkasa.
Demikian klarifikasi resmi dari Majalah Angkasa:
“Sehubungan banyaknya beredar informasi tentang aktivasi HP di pesawat dari wartawan Majalah Angkasa di Sukhoi, dengan ini kami sampaikan bahwa:
1. Kami sudah lakukan pengecekan ke operator dan dapat info bahwa HP atas nama Dody Aviantra (wartawan Angkasa) mendapatkan sinyal terakhir di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 14.16 WIB.
2. Tentang infomasi bahwa aktivasi HP pada pukul 17.00 WIB atas nama wartawan kami, info itu tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak benar
3. Jadi informasi bahwa HP wartawan kami masih aktif sebagaimana info yang beredar via Twitter atau Blackberry Mesenger adalah tidak benar, dan Majalah Angkasa sudah mengonfirmasi ke operator selular bersangkutan.”
Atas desas-desus ini, Pemimpin Redaksi Majalah Angkasa, Adrianus Darmawan menyesalkan dan sangat tidak terima dengan kabar ini.
“Kami tidak tahu sumber berita ini muncul dari mana dan motivasinya apa. Kami sangat tidak terima dengan kabar ini. Kami sudah mengecek pada pihak provider dan ahli telematika yang menyatakan bahwa ponsel mereka sudah tidak aktif saat penerbangan itu berlangsung,” ujar Adrianus Darmawan saat dihubungi Beritasatu.com.
Adrianus juga menyesalkan kabar ini telah membuat sedih keluarga kedua wartawan Angkasa. “Baru seperempat jam yang lalu istrinya Dodi menelepon dan dia sangat menyanggah berita tersebut,” kata Adrianus Darmawan.