Kasus Irshad Manji Indikasikan Homofobia Massa

Minggu, Mei 06, 2012 0 Comments



Pegiat Islam reformis dan penulis buku asal Kanada Irshad Manji saat berdiskusi soal bukunya di Salihara, Jakarta Selatan, Jumat (4/5) malam. Sementara, diskusi itu diganggu oleh sekelompok orang dari FPI.
Pegiat Islam reformis dan penulis buku asal Kanada Irshad Manji saat berdiskusi soal bukunya di Salihara, Jakarta Selatan, Jumat (4/5) malam. Sementara, diskusi itu diganggu oleh sekelompok orang dari FPI. (sumber: twitter)
"Banyak masyarakat Indonesia yang sudah dirasuki homofobia," kata Hartoyo.

Pembubaran diskusi buku aktivis asal Kanada, Irshad Manji, dinilai sebagai bukti bahwa masih banyak masyarakat Indonesia, termasuk pihak kepolisian, yang homofobia.

"Diskriminasi terhadap kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) di Indonesia sudah pada taraf sangat mengkhawatirkan. Tidak banyak orang yang mau berada di garda depan untuk membela kaum yang termarjinalisasikan. Banyak masyarakat Indonesia yang sudah dirasuki homofobia," ujar Hartoyo, Sekretaris Jenderal Ourvoice, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberi advokasi pada komunitas LGBT Indonesia.

"Irshad Manji misalnya. Dia diserang karena dia berani menggugat atau kritis terhadap pandangan Islam konvensional. Kebetulan dia seorang lesbian, makin dijadikan target serangan-lah dia," ujar Hartoyo.

Hartoyo mengatakan, negara harus segera menerbitkan Undang-Undang (UU) Penghapusan Kekerasan Atas Dasar Orientasi Seksual dan Identitas Gender, yang diikuti dengan pendidikan publik yang intensif mengenai penghormatan perbedaan. "Persoalan orientasi seksual dan identitas harus dijadikan mainstream dalam semua kebijakan," kata Hartoyo.

Hartoyo mengkritik pemerintah Indonesia yang dianggapnya lepas tangan dan tidak melakukan apapun dalam meredam tindakan sebagian kelompok masyarakat yang menjadikan kaum yang termajinalisasi, seperti LGBT atau Ahmadiyah, sebagai sasaran tembak. "Tidak ada perlindungan bagi kelompok-kelompok yang dianggap amoral," sesalnya.

Hartoyo menambahkan, selama pemerintah tidak membuat kerangka perundangan jelas dan mendidik masyarakat untuk menghormati perbedaan, kaum LGBT, Ahmadiyah, pekerja seks dan lainnya, akan selalu menjadi korban dari kebrutalan massa yang tidak mengerti cara menghormati perbedaan.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.