Ketua DPR: Ambruknya Gedung Proyek Hambalang Layak Diusut
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie mengatakan gedung yang ambruk di kompleks sekolah dan pelatihan olahraga Hambalang, Bogor layak diinvestigasi.
Menurut Marzukie, ambruknya gedung di kompleks Hambalang itu menjadi pemicu positif agar kontrak proyek bangunan bisa diselidiki.
"Pastilah namanya gedung roboh pasti diinvestigasi, kalau konstruksi tidak penuhi kontrak itu ada niat kontraktor untuk melakukan tindakan kejahatan," kata Marzuki, di gedung Parlemen, Senayan, hari ini.
"Untung roboh, ketahuan, kalau enggal roboh enggak ketahuan, kalau sudah 10 tahun enggak roboh kan enggak ketahuan tingkah laku kontraktornya," imbuh politikus Demokrat tersebut.
Jika penyebab robohnya gedung tersebut terkait kerugian negara, kata dia, maka harus ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
Marzuki menilai, yang perlu diperhatikan juga adalah sistem kontrak proyek tersebut, kalau-kalau ada subkontrak yang tidak dilaksanakan sesuai dengan perjanjian.
Subkontrak proyek sendiri, kata dia, diperkenankan dengan tujuan memberik kesempatan pada pengusaha kecil dan menengah. Namun para subkontraktor harus mengerjakan proyek dengan jujur.
"Kalau sub kontraktor biasa, kami ingin pengusaha menengah kecil berperan serta," tandas dia.
Ditambahkan Marzukie, argumen mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Daud juga layak diperhatikan. Sebelumnya menurut Adhyaksa, wilayah tersebut merupakan ring of fire sehingga tidak layak dibangun.
Gedung di kawasan Hambalang dilaporkan ambruk akibat hujan. Pembangunan kompleks Hambalang hingga kini masih berlangsung.
Kompleks olahraga 32 hektar tersebut kini juga menjadi obyek bidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah mantan bendahara Demokrat, M Nazaruddin ditengarai terlibat dalam kasus proyek.
Nazaruddin juga menyebut sejumlah politikus partainya juga turut bertanggung jawab, antara lain Ketua Umum Anas Urbaningrum. Adapun pelaksanaan proyek ini memakan anggaran hingga Rp 1,3 triliun.