Kisruh Demokrat di Malut Diduga Terkait Jhonny Allen
Kisruh Demokrat di Maluku Utara (Malut) hari ini disangkutpautkan dengan Jhonny Allen, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi dan Informasi Ruhut Sitompul, kubu Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Tayib Armain (yang juga Gubernur Maluku Utara) menilai DPP dalam hal ini Jhonny yang membuat adanya dua kubu dalam pemilihan ketua DPD.
“Pemukulan dilakukan karena kelompok Tayib menuding pengurus DPP 'bermain' sehingga terjadi dua kubu, kader pendukung Tayib menuding pengurus DPP Johny Allen sebagai orang yang bermain,” kata Ruhut di gedung Nusantara II, Senayan, Kamis (24/5).
Menurut informasi dari Ternate, Ruhut memaparkan kronologi Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono saat di Ternate sempat dikepung di ruang VIP Bandara, sebelum akhirnya mereka kembali bertolak ke Jakarta.
Anas, Ibas dan beberapa tohoh Partai Demokrat terbang ke Maluku Utara untuk membuka acara musyawarah daerah (musda). Namun setibanya di bandara Baabullah mereka masuk di ruang transit bersama beberapa fungsionaris yang ikut antara lain, Jhonny Allen dan Denny Kailimang.
Saat di ruang VIP, rombongan Jakarta tersebut dikepung oleh massa pendukung Tayib Armain yang menyangka bahwa Tayib akan kalah dalam pemilihan ketua DPD tersebut.
Ruhut mengatakan, Anas dan Ibas sendiri tidak terkena pukulan ataupun kontak fisik lainnya dengan massa. Namun dua anggota biro organisasi dari DPP yang bernama Ibrahim dan Syarif terkena pukulan.
Anggota Komisi III itu melanjutkan, bahwa kader-kader yang turut dalam kerusuhan tersebut akan diberikan sanksi oleh partai. Lebih jauh bisa dipolisikan karena terlibat dalam aksi kekerasan.
Tayib Armain sendiri turut menyambut Anas dan Ibas di bandara, sayangnya para pendukung Tayib tidak bisa mengendalikan diri dan melakukan pengepungan tersebut.
Akibat kejadian tersebut, Musda Demokrat kemudian ditunda. “Karena kondisi yang semakin tidak kondusif, akhirnya pihak DPP kemudian memutuskan untuk kembali ke Jakarta menggunakan pesawat yang sama, sehingga pelaksanaan Musda ditunda,”kata Ruhut.
Yang menjadi rival Tayib Armain menjadi calon ketua DPD adalah Rahmi Husein.