Komentar Sukhoi, Politisi PKB Diprotes Rusia
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar diprotes Kedutaan Besar Rusia. Duta Besar Rusia untuk Indonesia menilai, pernyataan Marwan Jafar terkait produk penerbangan negaranya sungguh menyudutkan.
“Pesawat terbang buatan Rusia berbagai tipe dihasilkan oleh perusahaan besar ternama dengan merk-merk yang sudah lama dikenal, seperti Ilyushin, Tupolev, dan Sukhoi dan banyak lagi,” demikian dikatakan Duta Besar Alexander A Ivanov dalam surat yang dikirim ke Komisi V DPR.
Dalam pernyataan kepada media, Marwan menurut Ivanov mengatakan, Rusia tak berpengalaman membuat pesawat jet komersil. Padahal Rusia sejak 1920 sudah mengembangkan produksi pesawat penumpang dan dikenal dunia seperti tiga nama perusahaan yang sudah disebutnya.
Kedutaan Besar juga menyesalkan Marwan yang dinilai terkesan meremehkan peran Rusia dalam pencarian kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100. Menurut Dubes, Marwan mengatakan kepada media, pihak Kremlin cukup menunggu saja hasil investigasi.
Padahal, sudah ada kesepakatan antara presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait musibah pesawat Sukhoi ini untuk melibatkan tim SAR Rusia dan ahli forensik dari negara tersebut.
Kesepakatan tersebut menunjukkan pihak Rusia diberikan peran memberikan bantuan pasca kecelakaan. “Pak Jafar terkait komentarnya dalam pencarian kotak hitam dalam harian Jurnal Nasional mengatakan, pihak Rusia seharusnya hanya menunggu hasil investigasi. Dalam konteks itu kami diposisikan sebagai pihak yang tak layak turut dalam investigasi,” kata dia lagi.
Surat tertanggal 18 Mei 2012 itu ditujukan kepada Ketua Komisi V, Yasti Soepredjo Mokoagow. Kedutaan meminta agar anggota Komisi V seperti Marwan Jafar tak memberikan penjelasan keliru kepada media.
Rusia mengatakan, kecelakaan tersebut merupakan musibah bagi kedua belah pihak dan tak perlu diperumit dengan pernyataan anggota komisi transportasi yang menyudutkan.
“Ini adalah tragedi, sehingga alih-alih “menyingkirkan” kami, maka seharusnya kami didorong untuk ikut dalam investigasi yang obyektif dan transparan,” kata Ivanov dalam suratnya.
Surat dari kedutaan tersebut ditunjukkan kepada sejumlah wartawan di sela rapat Komisi V dengan sejumlah pihak di gedung Parlemen, hari ini. Pasca kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menewaskan 45 termasuk kru dan penumpang, komisi perhubungan mengundang menteri perhubungan, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kepala Basarnas, ketua Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), direktur Angkasa Pura II dan direktur Trimarga Rekatama, mitra lokal perusahaan Sukhoi di Indonesia.