Korban: Perampok Gondol Motor Dalam Hitungan Menit
Berbagai modus digunakan para pencuri kendaraan bermotor untuk menaklukkan targetnya. Selain itu, mereka juga kerap menggunakan kesempatan singkat untuk mendapat barang gasakannya.
Berikut wawancara singkatBeritasatu.com dengan para korban pencurian kendaraan motor.
Ranap Hermansius (30), warga Kalibata, menuturkan motornya hilang dalam hitungan menit. Sebelum kejadian, ia sudah diingatkan temannya untuk menggembok motor. Namun, ketika dirinya mau memberi kunci tambahan, sepeda motor yang baru dibelinya sudah hilang.
"Pulang kerja, seperti biasa saya parkir motor di depan (kos-kosan sekaligus kantor travel di bilangan Rawajati Timur, Kalibata). Lalu, saya masuk ke dalam. Teman yang melihat motor saya tak digembok kasih tahu dan bilang agar motor saya digembok dulu. Sekitar lima menit kemudian saya ke depan berniat menggembok, namun ternyata motor saya sudah tidak ada," ujarnya kepada Beritasatu.com, Rabu (23/5).
Sadar kehilangan dan panik, ia kemudian berlari ke jalan raya mencari pelaku. Ia pun menanyakan kepada pedagang rokok di depan kos-kosannya apakah melihat ada orang mengambil motornya.
"Tadi saya lihat ada orang nenteng motor masuk ke dalam gang bang. Saya pikir motor itu bocor atau mogok," tutur Ranap meniru perkataan pedagang rokok.
Tanpa pikir panjang, dirinya berlari menuju gang yang dimaksud. Namun, usahanya sia-sia. Ia tak mendapatkan pelaku dan motornya.
"Habis masuk gang, saya pinjam motor dan bersama teman berkeliling. Siapa tahu masih ada. Tapi, setengah jam putar-putar tak ketemu. Kemudian, saya lapor ke polisi. Di sini memang kurang aman. Beberapa tahun lalu, teman saya motornya juga hilang. Setahun lalu, motor teman saya juga nyaris hilang. Gemboknya sudah digergaji, namun karena gemboknya besar pencurinya tak jadi ngambil," tandasnya.
Nasib serupa juga dialami Nano (27). Pewarta berita salah satu harian Ibu Kota itu, mengaku pernah kehilangan motor merek Honda Tiger B 6032 PKO di bilangan Pasar Burung, Pramuka, Jakarta Timur.
"Kejadiannya, saya dari Polda Metro Jaya habis liputan ada rilis pencurian motor, sekitar tiga bulan lalu. Setelah itu, saya ke Pasar Burung, Pramuka menuju kantor adik saya. Tiba, pukul 14.30 WIB. Motor saya parkir di depan trotoar. Banyak motor yang parkir di situ. Kemudian, saya ngetik berita hingga jam 17.30," tutur Nano.
Setelah mengetik berita, terang Nano, dirinya turun dan keluar melihat motornya. "Ketika saya turun saya lihat motor masih ada. Terus saya naik ke atas sambil bawa kotak yang ada di belakang motor. Namun, saat saya balik lagi sekitar lima menit kemudian, motor sudah ga ada dan tidak ada yang tahu. Sudah lapor polisi, sampai sekarang tak ketemu," pungkasnya.
Tak berbeda nasib, M. Kalam (32). Ia juga kehilangan motor kesayangannya bermerek Yamaha RX KING lantaran digondol perampok beberapa tahun lalu.
Menuturkan kejadian, Kalam mengaku dihipnotis dua orang tak dikenal saat berpapasan di tengah jalan di dalam sebuah perumahan di daerah Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Ia diajak menepi dan diberi minuman. Selanjutnya, ia tak tahu di mana keberadaan motornya.
"Di tengah jalan saya didekati dua orang. Lalu mereka bilang 'kamu yang gebukin adik saya ya?' Kemudian, saya diminta minggir. Diajak ngobrol. 'Jangan takut gue cuma mau nanya saja, kenapa kamu pukulin adik saya?' Lalu saya dibeliin minuman teh botol oleh satu orang, yang satunya terus mengajak saya ngobrol," tuturnya.
Tak tahu, kata Kalam, sekitar setengah jam kemudian, dirinya baru sadar motornya sudah tidak ada, dibawa kabur oleh kedua pelaku.
"Saya juga tidak tahu, bagaimana kejadiannya. Setelah minum, saya seperti hilang ingatan. Tapi saya tidak pingsan. Cuma duduk dan tidak ingat apa-apa. Kunci motor masih ada di tangan saya, STNK juga ada. Kemudian, saya cari keliling perumahan, tapi tidak ketemu. La
Begitu pun dengan Nur Ahadi Wijaya (54). Ia mengaku kehilangan motor mereka Kawasaki Ninja di rumahnya di Jalan Kayu Manis I Lama GGIV, RT 005/08, Kelurahan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur. Motornya hilang pada tanggal 4 April 2012 pada pukul 04.00 dini hari.
"Saat saya pulang dari kantor di Kebon Sirih ke rumah pukul 02.00 WIB, saya masih melihat motor ditutupi terpal dan pagar tertutup. Motor memang sudah dua hari tidak saya gembok tambahan, dan pagar tidak digembok juga, karena saya harus mondar-mandir melihat kondisi ibu saya yang lagi sakit waktu itu," tuturnya.
Lalu, pada pukul 03.15, usai mandi, ia keluar dam motor telah raib. Sementara terpal penutup sudah jatuh ke tempat tanaman dan pagar terbuka. "Anak dan istri saya tidak mendengar terpal dilepas, tidak mendengar suara motor didorong dan pagar terbuka. Kejadiannya sangat cepat sekali," ceritanya.
Selanjutnya, ia langsung melapor kejadian tersebut ke pos polisi setempat. Dan juga berusaha keliling Matraman untuk melihat apakah pelaku masih ada di kawasan tersebut. Namun, hingga kini, tidak ada kabar apa pun dari polisi.
"Yahh… namanya kehilangan motor, sudah pasti tidak bisa kembali lagi. Kesel sih karena hilang di depan mata, tapi mau ga mau saya harus ikhlas. Sambil melihat-lihat dijalan, siapa tahu bisa ketemu lagi motornya," ujarnya.