KPUD DKI: Kandidat Jangan Bangun Imej Buruk Kompetitor

Selasa, Mei 08, 2012 0 Comments



Ilustrasi kertas suara
Ilustrasi kertas suara (sumber: Jakarta Globe)
Lebih baik setiap bakal calon berkompetisi dengan program visi dan misi daripada membangun imej buruk kompetitor. 

Menanggapi selebaran yang beredar di beberapa tempat di Jakarta Selatan yang menyudutkan bakal calon gubernur yang diusung PDIP dan Gerindra, Joko Widodo, Ketua Pokja Pencalonan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Jamaluddin menyatakan, pihaknya menghimbau kepada para bakal calon, beserta tim sukses dan simpatisannya untuk menegakkan politik yang santun.  

“Lebih baik setiap bakal calon berkompetisi dengan program visi dan misi daripada berkompetisi dengan membangun imej buruk kompetitor,” kata Jamaluddin, di Jakarta hari ini.

Jamaluddin mengemukakan, mengenai selebaran menjadi kewenangan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Dalam aturan kampanye dilarang menghasut, menyebarkan kebencian, menyebarkan fitnah, menyebabkan kerusuhan, menyinggung Sara, mempersoalkan NKRI dan Pancasila. 

Namun selebaran itu belum bisa dikategorikan kampanye negatif, karena belum memasuki musim kampanye, dan belum ada penetapan calon yang sah.  

“Tapi itu sebagai gerakan politik mungkin saja. Tinggal Panwaslu saja, apakah ada unsur pidana pemilu disitu?” Kata Jamaluddin.  

Bila dalam kajiannya Panwaslu belum menemukan adanya pidana pemilu, Ditegaskan Jamaluddin, kegiatan menyebarkan selebaran tersebut bisa dikategorikan pidana umum, dan pidana biasa. Pasal yang disangkakan bisa perbuatan menyebarkan fitnah, pencemaran nama baik, menimbulkan perbuatan tidak menyenangkan, dan lainnya.  

Dengan demikian hal ini bisa diproses. Meski demikian, KPU, menurut Jamaluddin, tidak memasuki wilayah tersebut, karena secara hukum diakuinya lemah.   

“Tapi bukan berarti pelakunya tidak bisa dibuat jera,” ucapnya.  

Kampanye negatif kepada pasangan bakal calon gubernur yang diusung PDIP dan Gerindra, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama terus terjadi. Setelah ditemukannya poster yang berisi kegagalan Joko Widodo memimpin Solo, di daerah Pejaten, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, pada Senin (7/5) sejumlah orang yang mengaku dari Gerakan Muda Peduli Jakarta (GMPJ) melakukan aksi menolak pencalonan Jokowi di Bundaran HI.  

Dalam selebaran pernyataan sikap yang dibagikan, dengan mengutip sumber dari dunia maya, mereka menolak pencalonan Jokowi karena masih banyaknya permasalahan di Solo yang belum teratasi, antara lain, mobil esemka, korupsi, masalah banjir, meningkatnya penduduk miskin, dan sampah .  

Selain Jokowi, bakal calon gubernur yang diusung koalisi Golkar-PDS-PPP, Alex Noerdin menjadi target demonstrasi ini. Dengan selebaran yang sama GMPJ, menyoalkan keterkaitan Alex Noerdin dengan kasus pembangunan wisma atlet di Palembang, dan persoalan pribadinya.  
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.