LSI: Ali Sadikin Dirindukan untuk Lawan Ormas Garis Keras
Kuatnya pengaruh sekelompok organisasi garis keras yang mengatasnamakan agama yang mengancam keamanan di Jakarta akhir-akhir ini menyebabkan semakin tingginya harapan publik untuk dapat memiliki sosok Gubernur periode 2012-2017 yang memiliki sosok kepemimpinan seperti Ali Sadikin.
Sebuah survei yang dilakukan pada dari tanggal 15-22 Mei 2012 oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan sebanyak 75,6 persen dari 440 responden yang dijadikan sampling survei mengaku akan sangat ideal sekali apabila sosok Gubernur mendatang memiliki karateristik kepemimpinan seperti sosok Ali Sadikin yang pernah begitu sukses memimpin Jakarta.
Salah satu kriteria Ali Sadikin yang juga menjadi harapan warga Jakarta dapat dimiliki oleh calon Gubernur mendatang adalah mampu dengan berani mengawal Jakarta menjadi kota modern yang ditunjukkan dengan 42,3 persen dari responden menyetujui hal tersebut.
"Dalam Forum Discussion Group (FGD), peserta mengkhawatirkan Jakarta semakin menjadi kota primordial karena semakin maraknya kelompok garis keras melarang kebebasan berekspresi yang ditunjukkan dengan dibubarkannya diskusi Irshad Manji dan digagalkannya konsor Lady Gaga," kata salah satu peneliti LSI, Toto Izul Fattah di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, hari ini.
Dijelaskan Toto, responden sangat menginginkan bahwa Jakarta idealnya dapat menjadi tempat bertemunya aneka ragam budaya global tanpa takut adanya ancaman dari berbagai organisasi atau pihak.
"Nah, figur seperti Ali Sadikin diyakini responden berani berdiri tegak melindungi keberagaman dan melawan maraknya ormas garis keras," ujarnya.
Namun sayangnya, ketika responden ditanyakan mengenai siapakah dari ke enam calon gubernur yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta yang paling menyerupai figur Ali Sadikin, sebanyak 41,2 persen dari seluruh responden menyatakan bahwa tidak ada satupun dari mereka yang mampu menyerupai.
Meski demikian, masih ada sekitar 22,4 persen dari responden yang menyatakan Fauzi Bowo memiliki karakteristik leadership yang mirip dengan Ali Sadikin, lalu disusul oleh Joko Widodo sebanyak 8,6 persen dan Alex Noerdin sebanyak 5,2 persen, sementara Hidayat Nur Wahid, Hendardji Soepandji dan Faisal Basri masing-masing berada dibawah lima persen.