Nasaruddin Umar: Masyarakat Ingin Kementerian Agama Berwajah Malaikat

Minggu, Mei 06, 2012 0 Comments



Dari kiri, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Makarim Wibisono, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Duta Besar Kanada untuk Indonesia Y.M. Mackenzie Clugston, dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Komaruddin Hidayat, memberikan keterangan pers usai membuka Konferensi Internasional tentang Agama di Ruang Publik di Asia Tenggara, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (13/3).
Dari kiri, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Makarim Wibisono, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Duta Besar Kanada untuk Indonesia Y.M. Mackenzie Clugston, dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Komaruddin Hidayat, memberikan keterangan pers usai membuka Konferensi Internasional tentang Agama di Ruang Publik di Asia Tenggara, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (13/3). (sumber: Antarafoto)
Ini konsekuensi logis, ekspektasi atau harapan besar terhadap Kementerian Agama seperti malaikat

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Prof. Nasaruddin Umar MA menyatakan masyarakat menginginkan Kementerian Agama berwajah seperti "malaikat" yang putih bersih, sehingga jika ada titik noda sedikit saja bakal menjadi persoalan tersendiri.

"Ini konsekuensi logis, ekspektasi atau harapan besar terhadap Kementerian Agama seperti malaikat," katanya di hadapan peserta penutupan rapat koordinasi rencana kerja anggaran satuan kerja (RKA-SR) Kementerian Agama Provinsi Aceh tahun 2013 di Banda Aceh, semalam.

Sebelumnya, Wamenag juga melakukan Shalat Maghrib, memberikan tausiah dan Shalat Isya di Masjid Raya Baiturahman Aceh, lalu menghadiri rapat penutupan itu di Asrama Haji Banda Aceh.

Rapat penutupan itu dihadiri antara lain Kepala Dinas Syariat Islam Prof. Rusdi, Kakanwil Kemenag setempat H. Ibnu Sa'dan MPd, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Gazali Muhammad, Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag setempat Habib Badaruddin, mantan rektor IAIN Arraniri Prof. Yusni Sabi, dan wakil biro Isra Ilyas Nyaktui.

Di hadapan sejumlah pejabat, Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa karena ekspektasi masyarakat yang demikian tinggi itu tentu harus dijawab dengan memberikan sikap keteladanan dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan setempat.

"Tentu, memang repot, karena kita juga manusia biasa," katanya.

Namun, ia berharap jajaran Kemenag tidak lalai dalam mengantisipasi dinamika masyarakat. Juga tidak terjebak dalam kebanggaan jika instansinya mendapatkan serapan anggaran dan pelaporannya bagus.

"Itu karena tugas Kemenag tidak sampai disitu saja. Masih banyak lagi dan yang pokok adalah apakah ajaran agama dan umat sudah mendekat. Kita harus lihat lingkungan sekitar, sudah menyatu atau terpisah. Pertanggungjawaban jajaran Kemenag dunia hingga akhirat," ujarnya.

Untuk itu, Nasaruddin Umar mengajak jajaran Kemenag Aceh untuk mengidentifikasi seluruh persoalan umat. "Jangan sampai saat ini dan ke depan tidak diketahui.

Menurut dia, selama seluruh persoalan yang ada tidak "terbaca", dan tidak dicarikan solusinya, maka jangan harap keberhasilan dapat digapai.

"Dan, karena harapan masyarakat kepada Kemenag demikian tinggi, maka persoalan yang ada tentu tak dapat diselesaikan dengan asal menjawab pula," katanya.

Ia mencontohkan apa definisi agama dari perspektif negara. Agama menurut tafsir kitab suci Al Quran. Agama menurut negara dan negara dari tinjauan agama, lalu siapa yang berhak memberikan definisi itu.

"Ini soal konseptual dan masih ada lagi soal yang aktual, yaitu hidup spekulatif. Pejabat Kemenag harus mampu memberikan pencerahan, karena masih ada umat menaruh harapan besar seperti pada pemberian hadiah yang ditawarkan pihak bank," katanya.

Bujukan pemberian hadiah bagi nasabah yang mendepositokan uangnya sebetulnya tak sesuai dengan hukum syariat Islam.

Di lain pihak, bank-bank di luar negeri, nasabah yang mendepositokan uangnya tak menawarkan hadiah. Harapannya, nasabah bisa beralih agar uangnya produktif dan memberikan manfaat bagi orang banyak.

Masih banyak persoalan umat yang harus dijawab. Pariwisata mistik, kehidupan seks bebas, kehidupan pragmatis yang cepat berubah. Persoalan naiknya angka perceraian dan upaya pencegahannya. Belum lagi persoalan aliran sempalan, halal dan haram.

"Jangan biarkan umat berjalan sendiri. Jajaran Kemenag diminta tak terjebak dalam rutinitas. Tapi harus kreatif, inovatif dan berani untuk mengajak umat," katanya menambahkan.
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.