Pasar Seni Lukis Indonesia Beromzet Rp1,3 M

Rabu, Mei 16, 2012 0 Comments



Ilustrasi pameran lukisan.
Ilustrasi pameran lukisan. (sumber: Antara)
Tidak tercapainya target omzet terjadi, antara lain, akibat lesunya perekonomian.

Pasar Seni Lukis Indonesia yang digelar 4-14 Mei 2012 di Balai Pemuda Surabaya berhasil meraup omzet sebesar Rp1,3 miliar.

"Sebenarnya kami mematok target omzet pasar seni lukis selama 11 hari bisa mencapai Rp2,5 miliar. Tapi nyatanya tidak sampai. Kalau 2011, omzetnya mencapai Rp1,9 miliar," ujar Ketua Panitia Pasar Seni Lukis Indonesia 2012 M Anis, di Surabaya, hari ini.

Menurut dia, tidak tercapainya target omzet disebabkan beberapa hal, antara lain, tidak lepas dari lesunya perekonomian akibat gonjang-ganjing rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa bulan lalu.

"Tentu hal itu sangat berpengaruh terhadap perekonomian di masyarakat. Apalagi lukisan itu adalah sebuah kebutuhan sekunder dan tidak semua orang membeli," ucapnya.

Namun, ia mengakui dalam Pasar Seni Lukis Indonesia kali ini, bermunculan seniman-seniman lukis baru dan mengikutsertakan karyanya. Anis juga mengungkapkan kepuasannya bisa sukses menggelar kegiatan tahunan ini.

Dari sekitar 6.000-an lukisan, ada satu lukisan yang dipatok dengan harga paling mahal, yakni sebuah lukisan perjamuan bergambar wayang berukuran 3x1,2 meter, seharga Rp200 juta milik seorang pelukis asal Semarang.

"Tapi tidak terjual karena pembeli menawarkan harga jauh di bawahnya. Bahkan sempat ada yang menawar Rp70 juta, namun tidak diberikan," ungkap Anis.

Dalam kegiatan kali kelima ini, total sebanyak 157 stan yang mengikuti, atau berbeda dengan tahun lalu yang mencapai 164 stan. Hal ini merupakan pengaruh dari terbakarnya gedung utama Balai Pemuda yang sampai saat ini masih belum direnovasi.

Anis berharap, pada gelaran Pasar Seni Lukis Indonesia 2013, semakin banyak pelukis yang ikut menjadi peserta dan menunjukkan karya-karyanya. Mendatang, acara seperti ini tetap digelar Mei dan sebagai bagian dari peringatan HUT Kota Surabaya.

"Even ini sudah masuk agenda pelukis setiap tahunnya dan sifatnya reguler. Tidak mungkin kami mengadakan di luar Surabaya. Even ini juga bukan semata-mata berdagang, tapi banyak masyarakat yang mengapresiasi dan menjadi wadah pembelajaran para siswa serta mahasiswa," paparnya.

Dari 157 stan, terbanyak berasal dari pelukis Jawa Timur yang memiliki hingga 40 stan, diikuti Semarang dengan 30 stan. Sisanya berasal dari banyak daerah di dalam maupun luar Pulau Jawa.

Salah satu pelukis asal Semarang, Daniel Catur, mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan ini. Kendati begitu, ia sangat mengapresiasi dan bersyukur bisa ambil bagian.

"Saya kadang juga ikut di tempat lain, tapi di Surabaya paling berkesan. Selain pengunjung banyak, minat masyarakat terhadap lukisan sangat tinggi. Tahun depan semoga saya kembali," ucap seniman yang memamerkan lukisan selembar uang kertas tersebut.
Sumber:Antara
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.