Pedagang Asongan Membanjiri Posko Tragedi Sukhoi
Antusias masyarakat yang ingin menyaksikan proses evakuasi di lapangan Pasir Pogor rupanya mengundang para pedagang kaki lima untuk membuka lapak di wilayah tersebut.
Ditambah dengan banyaknya media dan petugas yang berada di lokasi, membuat penjualan makanan ringan, makanan utama bahkan minuman berpotensi sangat besar.
Sejumlah pedagang lokal berbondong-bondong memindahkan dagangannya ke wilayah yang menjadi salah satu posko penting bagi tim evakuasi tragedi Sukhoi, seperti yang dilakukan Kang Umar.
Kang Umar adalah salah satu pedagang yang menjajakan makanan tradisional yaitu es nong-nong. Ia biasa memikul dagangannya keliling kampung Pasir Pogor. Namun hari ini, mendengar banyak orang di lapangan Pasir Pogor, ia langsung berdagang di sekitar lokasi tersebut.
"Saya modal Rp70 ribu berharao bisa bawa pulang Rp100 ribu hari ini. Harga tidak berubah, kalau pakai cone Rp500 dan kalau pakai roti seribu rupiah," ujarnya sambil berpromosi.
Seorang pedagang sayuran bernama Ibu Nanih bahkan menangkap peluang untuk berdagang di sekitar lokasi posko Pasir Pogor. Ia tidak lagi menjual sayuran, namun sementara mengganti dagangannya dengan menjual berbagai gorengan, minuman ringan dan rokok.
"Ini modalnya Rp500 ribu. Hari pertama saya dapat keuntungan Rp.200 ribu. Mudah-mudahan hari ini lebih besar dari kemarin, lebih laris manis," ujarnya.
Ia mengaku membuka dagangannya sejak pukul 05.00 WIB dan tutup sekitar pukul 18.00 WIB.