Enam Kantong Mayat Berhasil Diterbangkan ke Jakarta
Seluruh kantong mayat yang berhasil dinaikkan dari sisi tebing puncak 1 Gunung Salak, Bogor, telah dievakuasi ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Hingga kini, tercatat enam kantong mayat diterbangkan ke Jakarta.
"Sudah enam kantong jenazah yang telah berhasil dievakuasi," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat mendarat di lapangan bola Pasir Pogor, Cipelang setelah ikut mengevakuasi satu kantong mayat dengan menggunakan helikopter superpuma milik TNI-AU.
Ahmad mengungkapkan, sejauh ini, tubuh para korban tersebut diangkat dari kedalaman 250 meter tebing puncak Salak 1. Helikopter milik SAR sudah bertolak ke Halim Perdanakusuma, Jaktim, sekitar pukul 11.35 WIB dari lapangan bola Pasir Pogor, Cipelang.
Sementara dari Halim Perdanakusuma, sebuah helikopter milik SAR membawa satu kantong mayat berisi jenazah kembali tiba di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma pada pukul 11.55 WIB.
Helikopter berwarna oranye tersebut diketahui berangkat dari Pasir Pogor, Bogor, Jawa Barat.
Begitu sampai, kantong mayat tersebut langsung diangkat pasukan khas (paskhas) TNI-AU untuk segera dimasukkan ke dalam mobil ambulans milik Mabes Polri untuk dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi.
Terlihat Menteri Perhubungan, EE Mangindaan bersama Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo menyambut kedatangan kantong mayat tersebut.
Hingga kini ini, tim SAR telah menemukan 12 jenazah di antara reruntuhan badan pesawat Sukhoi di tebing Batu Kapak, Cidahu, Sukabumi.Begitu sampai, kantong mayat tersebut langsung diangkat pasukan khas (paskhas) TNI-AU untuk segera dimasukkan ke dalam mobil ambulans milik Mabes Polri untuk dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi.
Terlihat Menteri Perhubungan, EE Mangindaan bersama Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo menyambut kedatangan kantong mayat tersebut.
Pesawat buatan Rusia yang membawa 45 penumpang itu jatuh dan menabrak tebing Gunung Salak pada Rabu (9/5) sekitar pukul 14.30 WIB, saat pihak bandara Perdana Kusuma kehilangan kontak dengan pilot.