Pembuat Video Syur DPR Merapatkan Parade Nusantara dengan PAN
Elya Geeraldy Muskitta dipecat dari Ormas Nasional Demokrat karena pelanggaran etika, karir berorganisasi Elya nyaris mati. Jika saja tak ada Persatuan Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara) yang menampungnya.
Menurut penuturan sumber Beritasatu.com di Parade Nusantara Elya dianggap memiliki kemampuan cukup untuk mengembangkan program ekonomi. Dengan latar belakang sebagai konsultan manajemen yang sukses mengembangkan ekonomi kerakyatan di Maluku, kemampuannya dianggap berguna untuk Parade Nusantara.
Di Maluku, Elya membentuk Advance Maluku untuk mengembangkan budidaya rumput laut. Kerjasama patungan dengan Pemerintah Provinsi Maluku ini di kemudian hari bermasalah. Namun cerita kesuksesan Elya itu menarik pimpinan Parade Nusantara. Mereka berharap Elya bisa mengembangkan program ekonomi.
"Saya sudah lama dengar namanya dan dikenalkan oleh beberapa orang. Pak Sudir juga interes dengan sosoknya. Ia bisa mengerjakan pembenahan administrasi sembari mengurus bidang ekonomi," kata Budiman yang ditemui Beritasatu.com, (30/4).
Sumber lain kami menyebutkan Elya memiliki kemampuan yang baik, sayang kalau tak dimanfaatkan hanya karena tak punya wadah organisasi. Apalagi kebetulan Parade Nusantara sedang mengalami kekosongan untuk posisi sekretaris jenderal yang lowong karena pengurus sebelumnya non aktif.
Handono, pengurus pusat Parade Nusantara yang dihubungi Beritasatu.com menyatakan Elya menjadi tempat konsultasi untuk beberapa usaha ekonomi yang akan dijalankan Parade seperti bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun pemerintah.
"Beberapa program Parade Nusantara yang sedang direncanakannya seperti pemberdayaan ekonomi, memang belum sempat berjalan karena keburu Elya bermasalah dengan video," ujar Handono.
Mendekatkan Parade Nusantara ke PAN
Yang menarik dari semua usaha yang dikerjakan Elya, perlahan namun pasti ia berusaha merapatkan Parade Nusantara ke Partai Amanat Nasional. Sumber kami menceritakan, dalam tiga bulan terakhir upaya Elya dan kawan-kawan menarik Parade Nusantara ke PAN cukup terasa.
Persekongkolan ini dilakukan oleh trio aktivis Parade Nusantara: Elya Muskitta, Samuel Nitisaputra dan Wahyuni Revi. Samuel adalah bekas deklarator Ormas Nasdem yang sudah keluar dari Nasdem yang berubah menjadi partai. Ia juga bekas pendiri Monopoli Watch yang sudah bubar. Saat pilgub Jawa Timur ia tim sukses pasangan Sukarwo dan Saifullah Yusuf. Samuel dikenal "orangnya" Ketua Umum PAN Hatta Radjasa.
Sementara Revi adalah eks pegiat PDIP yang telah menyeberang ke PAN. Revi kecewa saat calon pilgub DKI Jakarta, Sarwono Kusumaatmadja tak mendapat restu partai. Revi saat ini adalah Wakil Sekjen DPP PAN.
"Program pemberdayaan ekonomi mandiri bahkan sudah dipresentasikan ke Menkoekuin. Parade Nusantara berhubungan dengan Menkoekuin atas lobi Pak Samuel ke Pak Hatta," kata Handono.
Upaya merapatkan Parade Nusantara ke PAN ini juga diikuti upaya lain trio aktivis Parade Nusantara untuk menyingkirkan Budiman Sudjatmiko. Sumber kami bercerita Budiman dalam dua bulan terakhir, sebelum munculnya kasus video syur ini, kerap difitnah oleh Elya dan kawan-kawan. Padahal Budiman yang membawa Elya aktif di Parade Nusantara.
Menurut keterangan sumber Beritasatu.com, upaya menyeret Parade Nusantara lebih dekat dengan PAN patut dicurigai berlandaskan trade off atau motif ekonomi oleh beberapa orang di jajaran Parade Nusantara untuk mendukung Hatta Radjasa sebagai capres 2014. "Parade Nusantara memang menjalin komunikasi dengan lintas partai namun tidak mengkapitalisasi hubungan menjadi patron klien atau bahkan menjadikan organisasi ini sebagai bagian tim sukses calon presiden tertentu," kata sumber kami.
Gerak-gerik Elya dan kawan-kawannya ini makin kentara ketika Ketua Umum Parade Nusantara, Sudir Santoso menyatakan akan memecat Elya dari Parade Nusantara karena terlibat kasus pembuatan dan pengunggah video syur di situs www.kilikitik.net. "Kalau bukan ada klik tertentu, untuk apa Pak Samuel datang ke kantor dan mempertanyakan rencana pemecatan Elya," ujar sumber ini.
Handono menyatakan DPP Parade Nusantara sudah berusaha untuk meminta klarifikasi dari Elya. Namun yang bersangkutan tak kunjung bisa ditemukan. "Kita sendiri masih mencari Elya, belum bisa dikontak, di rumahpun juga tidak ketemu. Kita perlu mendengar klarifikasi Elya secara jelas," ujar Handono. Jika Elya tetap tidak bisa diklarifikasi, lanjut Handono, otomatis ia dianggap tidak bisa menjalankan fungsi kesekjenan. "Otomatis akan diselesaikan secara organisasi," ujarnya.
Kasus video syur dengan pemeran utama Karolin Margret Natasa, anggota Komisi IX DPR RI dari FPDIP yang juga putri Gubernur Kalimantan Barat Cornellis dan Elya Muskitta ini, menurut keterangan sumber Beritasatu.com, tidak ada kaitan dengan Parade Nusantara. "Ini kan murni klik di Advance Borneo. Kebetulan saja pelakunya orang PDIP dan oran Parade Nusantara," ujar si sumber. Advance Borneo adalah usaha bersama yang buat oleh Karolin dan Elya untuk pemberdayaan ekonomi di Kalimantan Barat pada Desember 2011. Usaha ini hanya bertahan dua bulan lalu bubar.