Diharapkan, Aksi May Day Lahirkan Politisi Masa Depan
Peringatan Hari Buruh sedunia, juga disebut May Day, di Indonesia biasanya ditandai dengan tumpahnya ribuan buruh ke jalanan sebagai bentuk solidaritas buruh. Diharapkan gerakan buruh akan bermetamorfosa menjadi gerakan politik yang solid.
Menurut Donny Gahral Ardian, pengamat politik dari Universitas Indonesia, buruh di Indonesia kini tidak sekadar bekerja namun juga bisa memastikan kekuasaan melindungi pekerjaan dari eksploitasi. Buruh juga memastikan kekuasaan dijalankan berdasarkan prinsip kerakyatan dan solidaritas.
"Semoga ke depan kita bisa menyaksikan lahirnya kekuatan politik yang diperhitungkan dari rahim gerakan buruh," kata Donny, dalam keterangan pers di Jakarta, hari ini.
Dosen Filsafat UI itu menambahkan hari buruh tahun ini terasa sungguh istimewa karena menandai transformasi gerakan buruh dari gerakan sipil menjadi politik. Suksesnya transformasi politik gerakan buruh nantinya ditandai dengan masuknya buruh ke posisi-posisi eksekutif dan legislatif dan memanusiakan wajah kekuasaan.
"Gerakan buruh tidak lagi sekadar menuntut kenaikan upah melainkan juga jaminan sosial yang dinikmati oleh mereka yang bukan buruh, gerakan buruh tidak lagi sektoral melainkan trans-kepentingan," tandas Donny.