Peneliti Inggris: Ikan untuk SPA Tercemar Bakteri Berbahaya
Ikan Garra rufa yang banyak dimanfaatkan untuk perawatan SPA diduga tak bebas dari bibit penyakit.
Gigitan ikan yang mengelupasi kulit terluar (kulit mati) manusia ini, diyakini mampu menjaga kesehatan kulit.
Padahal faktanya tidak selalu demikian. Pra peneliti dari Inggris mengungkapkan, belum lama ini mendapati pasokan ikan Garra rufa dari Indonesia untuk dikirim ke tempat SPA di Inggris, justru mengandung bakteri yang bisa membahayakan.
“Merekamencegat dan memeriksa ikan tersebut setibanya di satu bandar udara Inggris,” katanya.
Para peneliti mengatakan, bahwa ikan itu membawa sejumlah bakteri, sebagian bisa mengakibatkan infeksi jaringan lunak pada manusia. Bakteri itu, lanjut para peneliti, tahan terhadap sejumlah antibiotik.
Satu jenis bakteri yang ditemukan, Vibrio vulnificus, dapat mengakibatkan infeksi luka dan septikemia --kondisi dengan angka kematian tinggi, terutama di kalangan orang yang menderita sakit liver, diabetes atau gangguan fungsi kekebalan, kata para peneliti tersebut.
Jenis lain, yang disebut Streptococcus agalactiae, adalah penyebab umum infeksi jaringan lunak dan kulit, terutama pada orang dewasa yang berusia lanjut dan mereka yang menderita sakit kronis seperti diabetes.
Walau rangkaian khusus yang diidentifikasi di dalam studi itu tak secara umum mengakibatkan penyakit pada manusia, itu dapat berkembang setelah orang sering terpajanan.
Meskipun demikian para peneliti itu mengakui, tak ada laporan mengenai orang yang tertular bakteri setelah mereka menjalani terapi ikan.
"Namun, studi kami meningatkan keprihatinan sampai batas tertentu bahwa ikan ini atau air yang digunakan untuk membawa mereka, mungkin berisi patogen penyakit zoonosis yang berkaitan dengan kesehatan," tulis para peneliti tersebut di jurnal dari Centers for Disease Control and Prevention, Emerging Infectious Diseases, terbitan Juni.
Orang yang memiliki kondisi seperti diabetes atau imunosupresi tak boleh didorong untuk menjalani terapi itu, terutama jika mereka memiliki luka di kulit, kata para peneliti tersebut.
Beranjak dari temuan itulah, para peneliti menyarankan, SPA yang menawarkan terapi ikan harus mempertimbangkan hanya menggunakan ikan yang bebas penyakit yang dikembangbiakkan di instalasi yang diawasi dengan standar tinggi, kata para peneliti itu.
Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Center for Environment, Fisheries & Aquaculture Science Waymouth Laboratory, di Weymouth, Inggris.