Penembak Juru Kamera TVRI Dibekuk

Rabu, Mei 23, 2012 0 Comments



Jenazah wartawan TVRI Djuli Elfano saat mau diautopsi di RS Fatmawati, Jaksel. Ia merupakan korban percobaan perampokan motor di rumahnya, Sabtu (17/3).
Jenazah wartawan TVRI Djuli Elfano saat mau diautopsi di RS Fatmawati, Jaksel. Ia merupakan korban percobaan perampokan motor di rumahnya, Sabtu (17/3). (sumber: BERITASATU.COM)
Mereka adalah komplotan Lampung.

Reserse Mobil Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menyiduk tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan dan satu penadah. Para pelaku diduga kawanan pembunuh juru kamera  senior TVRI, Djuli Elfano.

"Direskrimum Polda Metro Jaya telah mengungkap beberapa kasus pencurian kendaraan motor roda dua dengan kekerasan. Di dalamnya juga dikaitkan dengan beberapa kejadian-kejadian  curas ranmor (pencurian dengan kekerasan kendaraan bermotor),  di antaranya kasus pencobaan curas ranmor yang mengakibatkan meninggalnya wartawan TVRI, Djuli Elfano," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat  Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Rikwanto, di Mapolda Metro  Jaya, Rabu (23/5).

Dikatakan Rikwanto, selain empat tersangka yang ditangkap, polisi juga menyita dua pucuk senjata api dan delapan peluru aktif.

"Ada empat orang atas nama RN, AN, KR,  ditangkap di Sawangan Bogor dan SL di Sukabumi. Dari tangan mereka  diamankan dua jenis senjata api rakitan jenis revolver dan delapan butir  peluru aktif. Kami juga sita satu unit motor Satria, satu motor Yamaha  MX, dan beberapa kunci letter T. Sebenarnya kunci biasa, cuma ditajamkan  ujungnya sehingga bisa digunakan segala jenis kendaraan motor roda  dua," tambahnya.

Setelah dikembangkan, kata Rikwanto, terungkap para pelaku telah melakukan curas sebanyak 60 kali di wilayah Jakarta.

"Dari pengembangan, mereka sudah melakukan curas sebanyak 60 kali di wilayah Jakarta," tandasnya.

Sementara  itu, Kasubdit Resmob, AKBP Herry Heriawan, menuturkan, pihaknya  berhasil menangkap empat tersangka berawal dari penelusuran kasus Djuli  Elfano.

"Penangkapan tersangka sebenarnya berawal dari mengungkap  kasus pencobaan curas ranmor yang menyebabkan meninggalnya korban atas  nama Djuli Elfano, juru kamera senior TVRI, 17 Maret lalu. Dari beberapa  bulan lalu sampai saat ini, kami terus coba mengungkap DPO (Daftar  Pencarian Orang) yang melakukan penembakan terhadap Djuli, Ini adalah  temannya yang sudah kami tangkap. Kadang-kadang mereka berpasangan.  Ada yang jadi joki dan ada yang menjadi pemetik. Biasanya pengguna senpi  adalah pemetik, karena pemetik yang langsung ambil atau eksekutor,"  terangnya.

Herry menjelaskan, kelompok ini, menggunakan senpi  pada saat melaksanakan kegiatannya. "Pertama, senpi itu digunakan kalau  mereka kepergok dan dikejar sebagai upaya menghalangi massa agar tak  dikeroyok. Namun, kalau sudah kepepet mereka tak segan-segan menggunakan  senjata itu."

Dijelaskan Herry, pihaknya menangkap para pelaku  pada tanggal 6 Mei 2012 lalu. Beberapa kali, para pelaku menggunakan  senpi dalam aksinya.

"Pada tanggal 6 Mei 2012 kemarin, kami  tangkap tiga orang di daerah Sawangan. Kami peroleh dua senjata api.  Pada saat meminta keterangan, beberapa kali mereka menggunakan senjata  apinya. Ketika mau di-massa maka mereka menembak ke atas. Kemudian pada  pengembangan, penadah sepeda motor curian itu kami tangkap  atas nama Solihin (SL) di Sukabumi," ungkapnya.

Ketika ditangkap,  paginya para pelaku melakukan kegiatan curas di enam TKP berbeda.  Sebelumnya, hari Jumat tanggal 4 Mei, melakukan curas di 10 TKP.

"Pada  saat ditangkap, paginya mereka melakukan enam kegiatan curas dan  sebelumnya tanggal 4 Mei 2012 melakukan 10 di TKP berbeda. Cara  kerjanya, setelah dapat mereka menghubungi kurir-kurir dari tersangka  SL. Mereka datang, berkumpul di suatu tempat, motor dioper kadang-kadang  berlangsung singkat tidak ada lima menit, lalu dibawa atau dibuang ke  wilayah Bogor. Dari Bogor, masuk ke dalam mobil dan terakhir dibawa ke  Sukabumi. Mereka menjual motor dengan harga paling murah Rp. 1,2 juta,  kalau matic Rp1,3 juta, dan Satria Rp1,8 juta. Mereka jual bodong. Semua  motor itu mereka rampas di pinggir jalan," pungkasnya.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.