Pengusaha Indonesia Ikut Ambil Alih Glasgow Rangers
Seorang pengusaha Indonesia bernama Jude Allen dikabarkan menjadi salah satu anggota konsorsium “Sevco” yang akan mengambil alih kepemilikan klub raksasa sepakbola Skotlandia, Rangers, yang saat ini tengah dilanda kesulitan keuangan.
Konsorsium itu dipimpin Charles Green, mantan kepala eksekutif klub Inggris, Sheffield United.
Jumat kemarin Green mengungkapkan bahwa Allen dan seorang pengacara dari Timur Tengah bernama Mazen Houssami telah memasukkan penawaran, bersama satu keluarga asal Singapura.
Green menegaskan bahwa 20 orang dan keluarga telah menjanjikan dukungan, dan minat masyarakat untuk bergabung di konsorsiumnya setiap hari kian bertambah.
“Saya sekarang bisa mengumumkan dua nama -- karena saya telah diberi ijin untuk melakukannya atas nama mereka -- investor yang sudah ada di daftar,” kata Green di Rangers TV.
“Satu orang bernama Jude Allen, yang merupakan investor asal Indonesia, dan yang kedua adalah seorang pengacara Timur Tengah, Mazen Houssami. Dua ini merupakan orang terpandang di dunia mereka,” kata Green.
“Ini merupakan peluang bagus bagi kami untuk membangun bersama pengalaman dan koneksi mereka di wilayah tersebut, karena kita ingin membawa brand Rangers ke area itu.”
“Ada nama-nama lain lagi tapi untuk hari ini dua pengusaha terkemuka itulah yang menyatakan dukungan pada klub sepakbola ini. Dan sebagai tambahan, ada juga satu perusahaan keluarga dari Singapura.”
Konsorsium pimpinan Green akan mengumpulkan US$13,4 juta untuk membayar fee ke administrator Duff and Phelps dan utang para kreditor utama, lalu sisanya akan dipakai untuk mengongkosi apa yang disebut sebagai perjanjian sukarela perusahaan (company voluntary agreement/CVA) yang akan ditawarkan kepada para kreditor sekunder, termasuk otoritas pajak Inggris Raya.
Namun kesepakatan CVA masih penuh ketidakpastian karena klub hanya bisa menawarkan sedikit saja dari utang senilai US$212 juta dari para kreditor.
Jika gagal memperoleh dukungan dari 75 persen kreditor, maka Rangers yang bermarkas di Glasgow akan dilikuidasi dan asset-asetnya, termasuk Ibrox Stadium, akan dijual ke sebuah entitas bisnis baru.
“Saya bisa meyakinkan para fans bahwa sangat mudah mengumpulkan uang – bahkan di pasar financial yang kami geluti – untuk sebuah institusi sebesar Rangers. Saya harus mengumpulkan jenis uang yang riil dan terbaik yang akan membantu kita mengembangkan klub, membangun klub di pasar Asia,” kata Green.
Sumber:AFP