Adu Cerdik di Partai Puncak

Sabtu, Mei 19, 2012 0 Comments


Final Liga Champions 2011-2012
Pemain Chelsea, Didier Drogba.
Pemain Chelsea, Didier Drogba. (sumber: EPA/Andy Rain)
Di partai puncak yang bakal berlangsung di Allianz Arena, kandang Muenchen, kedua tim justru tak bisa menampilkan formasi terbaik mereka.

Partai puncak Liga Champions kali ini menjadi adu kepintaran antara pelatih yang sudah kenyang pengalaman. Jupp Heynckes sudah mulai menjadi pelatih sejak 1979 dan mulai menangani Bayern Muenchen sejak musim ini.

Jika dibandingkan dengan Roberto Di Matteo baru memulainya 2008 lalu. Jika melihat rentang waktunya yang sudah dijalani tentu saja Di Matteo kalah jauh dibanding Heynckes.

Tapi jangan remehkan kemampuan Di Matteo yang menangani Chelsea. Mewarisi skuad Chelsea yang tengah menurun kondisi mentalnya setelah pemecatan Andre Villas-Boas, Di Matteo justru menunjukkan kalau ia mampu membangkitkan performa The Blues.

Tertinggal 1-3 di leg pertama perdelapan final Liga Champions melawan Napoli, Di Matteo berhasil membalikkan semua prediksi dengan mengalahkan Pertenopei 4-1 di leg kedua.

Di perempatfinal, Chelsea tampil taktis dan efisien dengan menyingkirkan wakil Portugal Benfica dengan agregat 3-1.

Yang fenomenal tentu saat The Blues mengatasi Barcelona di semifinal. Tampil sebagai tim underdog, Chelsea justru berhasil menggusur favorit sang favorit dengan agregat 3-2. Hebatnya lagi keberhasilan The Blues mereka lakukan dengan 10 orang di kandang angker Barca, stadion Nou Camp.

Hal sebaliknya terjadi dengan Bayern Muenchen. Die Bayern justru terbilang melangkah mulus hingga babak semifinal.

Muenchen sukses menggasak FC Basel dengan agregat 7-1 di perdelapan final, dilanjutkan menggusur Marseille dengan agregat skor 4-0 di perempatfinal. Perjalanan Die Roten baru terbilang sulit kala bertemu Real Madrid di semifinal.

Muenchen harus bertarung sengit dan membutuhkan adu penalti untuk lolos ke final. 

Kehilangan pemain
Di partai puncak yang bakal berlangsung di Allianz Arena, kandang Muenchen, kedua tim justru tak bisa menampilkan formasi terbaik mereka. Inilah yang membuat kedua pelatih harus adu cerdik untuk menjadi yang terbaik di Liga Champions musim ini.

Muenchen tak bisa menurunkan bek Holger Badstuber, David Alaba serta gelandang Luiz Gustavo.

Sementara itu Chelsea justru kehilangan empat pemain pilar mereka. Kapten John Terry tak bisa dimainkan karena kartu merah saat melawan Barcelona. Sementara itu bek Branislav Ivanovic, serta duo gelandang Ramires dan Raul Meireles juga tak dapat bermain karena akumulasi kartu.

Untuk menambal kehilangan dua pemain bertahan itu Heynckes bakal memasang Anatoliy Tymoschuk dan Diego Contento. Sementara itu Thomas Muller akan menempati Gustavo di lini tengah dan Toni Kroos akan ditaruh lebih ke belakang.

Sebaliknya The Blues bakal menurunkan Gary Cahill dan David Luiz sebagai duet di jantung pertahanan mereka. Untuk menggantikan Meireles dan Ramires, Di Matteo bakal menurunkan John Obi Mikel dan Michael Essien.

Sebagai target man di depan, Chelsea bakal kembali mengulangi strategi mereka kala bertandang di Nou Camp dengan memasang Didier Drogba. Pasokan dari Salomon Kalou, Frank Lampard serta Juan Mata diharapkan bisa mendongkrak kinerja Drogba.

Bagi Drogba sendiri pertandingan di Liga Champions bakal menjadi laga penentu untuknya. Dengan usia yang sudah 34 tahun dan kontraknya di Chelsea berakhir Juni mendatang laga ini adalah ajang pembuktian baginya. Drogba tentu akan berusaha memberikan yang terbaik seperti yang berhasil dilakukannya di Nou Camp beberapa pekan lalu.

Sebaliknya Munchen akan mengandalkan tusukan-tusukan dari sayap. Dengan mengandalkan Franck Ribery serta Arjen Robben dari sayap, Die Rotten bakal memasang Mario Gomez sebagai target man.

Jika ingin sukses di final kedua mereka, skuat The Blues harus tampil disiplin seperti halnya yang sudah mereka tunjukkan kala meredam keagresifan Barca.

Sebaliknya jika Muenchen ingin memenangkan trofi Liga Champions mereka untuk kelima kalinya, mereka tak boleh mengulangi kesalahan yang dilakukan Barca di semifinal.

Muenchen tak perlu memaksakan diri untuk masuk ke kotak penalti The Blues, tapi mereka harus lebih sering mencoba melepaskan tembakan jarak jauh - satu hal yang lupa dilakukan Barca di Nou Camp, sembari sesekali mencoba memancing Chelsea keluar menyerang.

Perkiraan Formasi:
Bayern Muenchen (4-2-3-1)
1-Neuer
21-Lahm, 17-Boateng, 44-Tymoshchuk, 26-Contento
39-Kroos, 31-Schweinsteiger
10-Robben, 25-Muller, 7-Ribery
33-Gomez
Pelatih: Jupp Heynckes
   
Chelsea (4-2-3-1)
1-Cech
17-Bosingwa, 4-Luiz, 24-Cahill, 3-Cole
12-Mikel, 5-Essien
21-Kalou, 8-Lampard, 10-Mata
11-Drogba
Pelatih: Roberto Di Matteo

Pertemuan terakhir:
12/04/05     Bayern Munchen     3 - 2     Chelsea    
06/04/05     Chelsea                  4 - 2     Bayern Munchen

Wasit: Pedro Proenca (Portugal)

Prediksi Davinanews.com Indonesia:
Bayern Munich 1-2 Chelsea

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.