Penyebar Foto Palsu Kecelakaan Sukhoi Berusaha Kabur
YS, terduga penyebar foto palsu korban jatuhnya pesawat Sukhoi jenis Superjet 100 mencoba meloloskan diri. Ia berupaya menghilangkan jejaknya yang diperkirakan untuk menghindari pelacakan atau penangkapan petugas.
Namun, upaya itu bakal terganjal, lantaran Mabes Polri telah mengantongi alamat atau posisi terakhir YS. "Data pelaku itu sudah saya rekab aktivitasnya sebelum yang bersangkutan menonaktifkan akun twiternya. Polisi juga sudah tahu, tinggal menunggu waktu saja," ujar Pakar Telematika Indonesia KRMT Roy Suryo di Jakarta, Senin (14/5) pagi.
Menurut Roy, pelaku diduga mengambil foto itu dari website Brasil pada 2010 silam, yakni terkait kecelakaan Airblue di Pakistan. Ia menegaskan bahwa Teknologi Informasi (TI) tidak digunakan untuk menyebarkan kabar bohong dan harus ada konsekuensi dari UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik).
Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus yang menjerat YS tersebut. Menurut Boy, tindakan YS dalam penyebaran foto palsu tersebut tidak saja dapat merugikan masyarakat juga keluarga korban.
"Upload gambar atau sejumlah foto yang beredar di dunia maya tersebut menyesatkan. Kami telah melakukan penyelidikan dan monitoring langsung di dunia maya," kata Boy.
Pengungkapan terkait penyebaran foto-foto korban Sukhoi itu otomatis menjadi target untuk mengetahui sejauhmana motif pelaku melakukan aksi merugikan tersebut.