Rakyat Indonesia Minum Susu Cuma Setetes Sehari
Konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sedikit. Setiap tahun, rakyat cuma mengonsumsi 11 liter per kapita.
Padahal negara-negara lain sudah diatas 20 liter per kapita per tahun. Secara hitung-hitungan, rakyat Indonesia hanya minum susu setetes sehari.
Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengatakan, selama ini masyarakat Indonesia masih menganggap susu merupakan minuman mahal (luxury good). Terlihat bagaimana konsumsi susu dalam negeri masih sangat rendah.
“Konsumsi susu, baik susu segar, bubuk dan kental manis secara total hanya 11 liter per kapita per tahun,” katanya saat konprensi pers Peringatan Hari Susu Nasional (HSN), di Jakarta, Senin (28/5).
Padahal konsumsi susu di Malaysia dan Filipina mencapai 22 liter per kapita per tahun, bahkan Thailand 33 liter per kapita per tahun dan India 42 liter per kapita per tahun. Sedangkan Vietnam sedikit di atas Indonesia yakni 12 liter per kapita per tahun. Sedangkan Eropa sampai 100 liter per kapita per tahun.
Sayangnya, kebutuhan susu nasional hanya mampu dipenuhi 30 persen dari produksi dalam negeri, sedangkan 70 persen masih impor. Akibatnya, ada defisit perdagangan cukup besar dan menjadi dilematis.
“Kalau ada gerakan minum susu, tapi produksi dalam negeri hanya memenuhi 30 persen menjadi dilematis. Ini tantangan makin besar untuk bisa meningkatkan produksi,” tutur Rusman.
Untuk mendorong peningkatan produksi susu dalam negeri, pemerintah tengah menyusun roadmap (peta jalan). Dengan roadmap ini diharapkan seluruh stakeholder persusuan nasional mengacu pada hal tersebut.
“Setelah kami dapat menyelesaikan swasembada daging yang berikutnya adalah susu. Kami akan all out mulai 2013 dan mulai perhatikan roadmap susu. Mungkin sekarang memang agak dikesampingkan,” tutur mantan Kepala BPS itu.