Roy Suryo Percaya Sukhoi Jatuh Akibat Kecerobohan Pilot
Anggota Komisi I DPR, Roy Suryo, meminta agar publik tak mempercayai beredarnya isu di publik bahwa jatuhnya Sukhoi disebabkan adanya telepon seluler yang aktif selama penerbangan.
Menurut Roy, walau harus menunggu hasil resmi penelusuran kotak hitam (black box) pesawat oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), namun dia lebih percaya penyebab kecelakaan adalah kecerobohan pilot dari Rusia.
"Analisa saya terakhir menunjukkan adanya inisiatif untuk berani turun dari 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Dimungkinkan (Pilot) tidak menghiraukan (peringatan) dari alat GPWS. Ketika Sukhoi SSJ-100 ini masih di kecepatan kurang lebih 400 kilometer perjam, ini adalah hal yang sangat fatal," kata Roy di Jakarta, Jumat (11/5).
GPWS adalah singkatan Ground Proximity Warning System, yakni alat yang secara otomatis berfungsi memberikan peringatan ke pesawat ketika jarak pesawat dengan daratan terlalu dekat.
Roy melanjutkan kerasnya benturan di Lereng Gunung Salak di ketinggian 5.800 kaki itulah yang membuat alat pemberi sinyal saat pesawat jatuh (ELT/ELBA) tak berfungsi karena memperoleh dampak benturan hingga 25G. Sebagai perbandingan, manusia hanya kuat menerima tekanan gravitasi hanya sampai 9G.
"Jadi menurut saya sama sekali bukan karena HP seperti isu yang banyak beredar. Apalagi HP sudah off ketika pesawat take-off dan tidak pernah terdeteksi menyala lagi," kata Roy.
Sebelumnya, diawali dari sebuah blog di Kompasiana, dituliskan bahwa penyebab Sukhoi jatuh adalah tak berfungsinya sejumlah sensor di pesawat. Pasalnya, beberapa telepon seluler penumpang pesawat diduga masih hidup dan menganggu kinerja alat sensor.
Pesan inipun beredar melalui blackberry mesengger. Dalam akun twitter Majalah Angkasa, yang dua wartawannya menjadi penumpang pesawat, klaim itu telah ditolak.