Satu Kritik Per Hari untuk Pernikahan Langgeng

Selasa, Mei 01, 2012 0 Comments



Ilustrasi pasangan.
Ilustrasi pasangan. (sumber: freedigitalphotos/ Photostock)
Cara tercepat untuk mengakhiri sebuah pernikahan adalah dengan menunggu orang lain untuk berubah. 

Menurut pengarang buku Marriage Rules: A Manual for the Married and Coupled Up, ada sekitar 100 cara berbeda untuk sebuah hubungan berubah. Dalam bukunya, ia menuliskan sekitar 100 aturan untuk menjaga hubungan pernikahan tetap langgeng. 

Lerner mengatakan, hanya butuh salah satu dari pasangan untuk membuat perubahan dalam hubungan. Namun, cara tercepat untuk mengakhiri sebuah pernikahan adalah dengan menunggu orang lain untuk berubah. 

"Sebagian orang mungkin berpikir ia terlalu marah atau tersakiti untuk mencoba berubah. Berusaha menjalani diri dengan kualitas terbaik dan menerima aturan-aturan dalam buku ini mungkin akan terasa seperti sebuah sandiwara, terutama bila ada beberapa peraturan yang tidak biasa Anda lakukan secara alami. Namun, coba lakukan 2-3 di antaranya beberapa kali, dan lihat perbedaannya," kata Lerner. 

Berikut ini 5 dari 100 aturan yang dituliskan Lerner dalam bukunya:

Saat sedang berduaan dengan pasangan, anggap ada orang lain di ruangan sebelah
Pasangan yang menikah lama bisa dengan enteng memperlakukan penjaga toko (orang asing) lebih baik ketimbang memperlakukan pasangannya. Pasangan cenderung terlibat dalam siklus pertengkaran yang tak berujung dan sulit berhenti saat mereka hanya berduaan. 

Dalam pandangan Lerner, pasangan sama-sama bertipe kekuasaan tinggi yang sering ia temui di konsultasi secara konstan bertengkar tanpa henti. Ia bercerita, pernah menjadi psikolog pasangan yang tak bisa berhenti bertengkar. Tak ada yang bisa menghentikan pertengkaran kedua pasangan itu hingga seorang teman mereka datang dan tinggal bersama mereka selama beberapa bulan. 

Teman itu tinggal di kamar di sebelah kamar pasangan tersebut. Tak ingin keributan mereka didengar orang lain, pasangan ini kemudian berusaha bersikap lebih baik kepada satu sama lain. Sejak saat itu, hubungan mereka membaik. 

Melihat pengalaman kliennya tersebut, dr Lerner menyarankan pasangan yang sering bertengkar untuk berpura-pura menghargai tamu yang sedang menginap di rumah mereka. Pada intinya, pasangan harus tahu, mereka punya kontrol terhadap diri mereka sendiri, dan hanya butuh salah satu pasangan untuk membayangkan adanya "tamu" di sebelah kamar untuk membantu menjaga hubungan langgeng. 

Satu kritik per hari sudah cukup
Di tahap perkenalan pasangan, orang-orang secara otomatis akan berusaha membuat pasangannya merasa nyaman. Tetapi pujian akan perlahan berkurang dan berganti menjadi kritik. Tak ada yang bisa selamat dari hubungan saat masing-masing dalam pasangan itu merasa dihakimi ketimbang dikagumi. 

Saat mulai ada dorongan untuk mengkritik pasangan Anda, cobalah untuk menahan diri. Idealnya, batasi diri untuk mengungkap kritik kepada pasangan, cukup 1 kali per hari. Tentu perhatikan caranya juga. Intonasi dan cara penyampaian perlu dipertimbangkan caranya supaya tidak membuat pasangan merasa disakiti. 

Tentu, tidak wajib untuk mengkritik pasangan. Tetapi saat Anda tinggal seatap dengan seseorang, bertemu, berhadapan, beraktivitas bersamanya setiap hari, akan sulit untuk menahan diri tidak mengkritisi tindakan-tindakannya. Tak ada kritisi per hari juga tak masalah, namun bukan berarti setiap ada keberatan dipendam terus demi kelanggengan semu.

Kurangi bicara. Cukup tiga kalimat
Kebanyakan lelaki mengakunya tak suka bicara. Namun, menurut Lerner, sebenarnya lelaki hanya takut terperangkap dalam percakapan yang membuat mereka merasa tak nyaman. 

Seringnya, lelaki terganggu dengan banyaknya jumlah kalimat yang keluar dari mulut pasangannya, begitu juga dengan intonasi suara pasangannya. 

Jika ingin berusaha membuat si dia mendengar, coba turunkan volume bicara, coba bicara perlahan, dan perjelas inti yang ingin diungkap dalam 3 kalimat atau kurang. 

Sulit untuk melakukan hal ini, apalagi saat sedang marah. Dengan berhenti mengungkap apa yang menjadi masalah Anda dalam 1 kalimat memberikan kesempatan untuk Anda berpikir sebelum berbicara dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. 

Perbanyak pujian dan coba lakukan sesuatu yang disukainya
Meski Anda sedang merasa marah dan ingin pergi, coba upayakan untuk memberi komentar positif tentang pasangan. 

Orangtua banyak yang memberikan pujian dan dukungan atas upaya positif yang diberikan oleh anak, tetapi kadang orang dewasa lupa untuk memuji tindakan baik pasangannya. Padahal hal ini penting. 

Coba pula untuk melakukan hal-hal kecil yang Anda tahu akan membuat si dia merasa dicintai, dihargai, dan dipilih. Entah itu dengan menawarkan diri memijatnya, membuatkannya makanan kesukaan, atau lainnya. 

Utarakan isi hati saat hati dan kepala dingin
Jika ada yang ingin Anda utarakan kepada pasangan, coba ungkap saat kedua isi kepala dan hati sedang dingin. Saat segala hal sedan tegang, sangat penting untuk sama-sama menenangkan diri. Ungkap isi hati saat mood baik. 

Buat keputusan yang bijaksana dan dipikirkan masak-masak untuk mengutarakan intinya. Meski sulit untuk tidak melempar argumen dengan intonasi tinggi saat sedang adu debat, kadang hanya dengan berdiri dan mendengarkannya bicara adalah hal terbaik untuk dilakukan.
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.