Senjata Api Bisa jadi Pemicu

Kamis, Mei 03, 2012 0 Comments



Presidium Police Watch Neta Pane
Presidium Police Watch Neta Pane (sumber: Antarafoto)
Kepemilikan senjata dianggap akan memicu sikap arogansi pemegangnya.

Sebanyak 8.000 senpi ilegal teridentifikasi beredar di Ibukota. Jumlah itu diprediksi akan membengkak lima kali lipat jika ditambah dengan senjata-senjata api rakitan, senjata milik purnawirawan TNI-Polri, senjata bekas dari daerah konflik, dan senjata api hasil seludupan dari luar negeri.

Hal tersebut disampaikan Neta S Pane dari Indonesia Police Watch (IPW), hari ini, kepada Beritasatu,com, di Jakarta. Persoalannya, kepemilikan senjata juga dianggap bisa menjadi pemicu sikap arogansi pemegangnya.

"Arogansi ini juga masalah. Seseorang cenderung langsung menunjukkan kalau dia punya senjata, apalagi kalau dia sedang menghadapi masalah," katanya. 

Sebelumnya, diketahui seorang anggota TNI berpangkat Kapten berinisial A yang mobil dinasnya diserempet sebuah kendaraan roda dua nekat membuang tembakan ke udara sebanyak dua kali. Aksi ala koboi itu dipertontonkan perwira pertama TNI itu di tengah jalan di kawasan Palmerah. 

Tak cukup membuang senjata, personel TNI berpakaian sipil itu juga berulang kali memukul pengendara vespa tersebut. Untungnya, aksi kekerasan itu terekam kamera selama sekitar 2 menit oleh seorang pengguna jalan. Sedangkan nomor mobil dinas pelaku tertangkap lensa kamera blackberry pengguna jalan yang lain. 

Sebelumnya, ulah arogan berujung teror juga dipertontonkan sekitar 200 pelaku yang diduga aparat. Saat beraksi mereka menggunakan penanda identitas pita kuning dan mengendarai motor. 

Belakangan, sebanyak 4 anggota TNI-AD diproses terkait aksi brutal yang menewaskan dua warga sipil dan melukai beberapa lainnya itu. Bukan hanya personel dari matra darat, delapan prajurit TNI-AL pun telah dijebloskan ke bui. 

Memiliki senjata memang bukan hal yang sulit kendati ijin kepemilikan senjata bagi warga sipil sudah ditutup sejak 2006. Sebab, kata dia, di pasar gelap senjata rakitan dan senjata seludupan banyak ditemukan. 

Harganya pun, menurut Neta, cukup terjangkau. "Harga senjata rakitan sekitar Rp3 juta per unit. Sedangkan, senjata seludupan bisa didapatkan dengan harga sekitar Rp25 juta per unit untuk jenis Baretta," tuturnya.

Walau sudah banyak laporan masyarakat atas penyalahgunaan senjata api, Neta mengungkapkan, aparat terkesan tidak mampu memberikan efek jera bagi pelanggarnya. 

Sebagai contoh, Neta mengatakan, pengabaian itu berupa laporan soal pejabat kepolisian yang menggunakan pistol untuk menakut-nakuti satpam di sebuah perumahan di wilayah Kapuk, Jakarta Utara. 
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.