Stres Ingin Punya Anak Picu Lelaki Impotensi dan Selingkuh
Empat dari 10 lelaki mengalami disfungsi ereksi (impotensi), setelah enam bulan berhubungan intim dengan pasangannya lantaran terobsesi atau ingin segera dikaruniai anak.
Demikian temuan dari sebuah studi terkini yang diterbitkan dalam Journal of Andrologi, belum lama ini.
Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, para peneliti juga menemukan bahwa tekanan atau stres akibat ingin segera memiliki anak membuat 10 persen lelaki berselingkuh.
Mereka mengatakan, bahwa efek negatif dari seks di luar nikah (selingkuh) berpotensi merusak hubungan atau mengganggu usaha pasangannya agar bisa hamil. Ini terjadi lantaran pasangannya itu selama masa subur belum benar-benar dieksplorasi oleh suaminya.
Beranjak dari temuan itulah, para peneliti mendesak para dokter untuk memperingatkan pasangan tentang kerugian atau dampak negatif dari perselingkuhan yang dilakukannya.
"Baik lelaki maupun perempuan harus berhati-hati tentang kemungkinan meningkatnya disfungsi ereksi dan di seks di luar nikah (perselingkuhan). Stres akibat masalah ini banyak membebani lelaki."
Hasil studi menemukan, bahwa tak satu pun dari 400 lelaki yang ambil bagian dalam studi ini, perilaku seksual dan kinerjanya selama enam bulan mempunyai riwayat disfungsi ereksi.
Laporan tersebut merekomendasikan, bahwa pasangan yang berharap ingin mempunyai anak harus mencoba teknik hubungan intim secara berkala, maksimal untuk jangka waktu tiga bulan, setelah itu istirahat.
Dr Simon Fishel, direktur Fertility Care, mengatakan bahwa penelitian tersebut penting. "Penelitian ini lebih jauh menyoroti dampak sosial dan psikologis dari masalah infertilitas dan pengobatannya,” imbuhnya.
'Stres mempengaruhi kedua pasangan, dan cara mereka menangani hal ini dapat memengaruhi hubungan mereka dan dampak lebih lanjut kesulitan fisiologis mereka. "
Follow Da Vina News on Twitter, become a fan on Facebook.