Sultan Hamengkubuwono X Berharap Kehidupan Merapi Lebih Baik
Pasca erupsi Merapi dua tahun lalu, Sri Sultan Hamengkubuwono berharap kehidupan masyarakat di lereng Merapi sudah lebih baik.
Sultan mengungkapkan hal itu dalam acara penutupan program Java Reconstruction Fund untuk pembangunan kembali Merapi di Keraton Yogyakarta, Selasa (29/5).
"Harapan saya kehidupan masyarakat di lereng Merapi lebih baik dari erupsi Merapi dua tahun yang lalu," ucapnya.
Hadir dalam acara Royal Dinner tersebut perwakilan Kementrian Bappenas, dan perwakilan pendonor seperti Uni Eropa, Belanda, Inggris, Bank Pembangunan Asia (ADB), Kanada, Denmark, dan Finlandia.
Acara tersebut dibuka dengan penampilan Tari Lawung, sebuah tarian yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada pukul 19.15 WIB, Sri Sultan Hamengkubuwono X kemudian memberikan sambutannya kepada para hadirin malam itu.
Sultan juga mengucapkan rasa terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan selama beberapa tahun belakangan untuk pembangunan kembali Yogyakarta pascabencana gempa bumi dan erupsi Gunung Merapi.
Dalam kesempatan yang sama, Max Pohan dari Bappenas juga menyatakan rasa terima kasihnya atas dukungan warga Yogyakarta dalam mensukseskan program REKOMPAK yang telah berhasil membangun lebih dari 15.000 rumah melalui pendekatan berbasis komunitas, yang mengedepankan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan permukiman mereka sendiri.
"Kiranya pelajaran yang kita peroleh dapat dimanfaatkan dalam menghadapi masalah sejenis di masa yang akan datang", tutur Max.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan plakat piagam penghargaan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X kepada perwakilan dari pendonor, yaitu Uni Eropa, Belanda, Inggris, Bank Pembangunan Asia (ADB), Kanada, Denmark, dan Finlandia.
Agenda jamuan di Keraton Yogyakart tersebut kemudian dilanjutkan dengan makan malam, dan ditutup oleh pertunjukan tarian Kelana Topeng yang bercerita tentang pertarungan dua ksatria perempuan, yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.