Survei: Jakarta Macet Parah, Tanggung Jawab Gubernur
Itu merupakan tanggung jawab gubernur sebagai kepala pemerintahan daerah.
Penilaian tersebut merupakan hasil survei Indobarometer bertajuk "Macet, Banjir, Dan Masalah-Masalah Lain Di DKI Jakarta: Sebab Dan Solusinya Menurut Publik DKI Jakarta" yang diumumkan di Jakarta, Minggu (27/5).
"Kami mengajukan pertanyaan kepada responden apakah kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta ini semakin macet atau lancar. Nah 52,7% responden menjawab Jakarta semakin bertambah macet," kata Direktur Riset Indobarometer Yusuf Kosim.
Sebanyak 44,5% responden menyatakan kemacetan di Jakarta tidak ada perubahan. Malah, kata Yusuf 0,7% menilai lalu lintas di Jakarta justru semakin lancar.
Berdasarkan survei tersebut, sejumlah kebijakan untuk mengurangi kemacetan seperti pemberlakukan 3 in 1 dinilai tidak mengatasi kemacetan.
"Sebanyak 24,1% malah menilai 3 in 1 justru menambah kemacetan."
Bus Transjakarta yang diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan Jakarta dinilai tidak berhasil oleh responden Indobarometer.
"Hanya 11,6% yang menyatakan Busway mampu mengatasi kemacetan," urai Yusuf.
Terkait pihak yang bertanggung jawab terhadap kemacetan di DKI Jakarta, sebanyak 29,8% menilai itu sebagai tanggung jawab Gubernur.
Pihak yang juga dinilai bertanggung jawab adalah pemerintah daerah. Menurut peneliti Indobarometer, ada sekitar 29,5% responden yang menilai pemerintah daerah bertanggung jawab atas kemacetan Jakarta.
Yusuf mengatakan 58,2% responden warga Jakarta menilai pembatasan kendaraan menjadi solusi ampuh untuk mengatasi kemacetan.
Indobarometer melakukan survei ini di seluruh wilayah DKI Jakarta. Survei dilakukan dari 15 Mei hingga 20 Mei 2012.
Jumlah responden yang disurvei adalah 400 orang dengan margin error sebesar 4,8%.
"Kami menunggunakan metode multistage random sampling dan teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner," kata imbuh Yusuf.