Pengamat UI: Foke tidak Istimewa
Keuntungan yang dimiliki Fauzi Bowo sebagai incumbent Gubernur DKI Jakarta.
Sebuah survei yang dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Minggu (27/5), menyebutkan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, memiliki persentase paling tinggi atau 44,6% dalam hal melakukan sosialisasi dengan berbagai cara dan media.
"Apa yang menjadi tolak ukurnya? Apabila tolak ukurnya Busway, program pendidikan dan kesehatan gratis, program pemberdayaan masyarakat kelurahan (PPMK). Itu sih semua incumbent juga pasti bisa," kata pengamat politik Universitas Indonesia, Iberamsjah saat dihubungi, Minggu (27/5).
Menurutnya, Foke -- sapaan akrab Fauzi Bowo -- lebih dikenal masyarakat karena dirinya menggunakan keuntungannya sebagai Gubernur DKI yang sedang menjabat saat ini.
Survei yang sama juga menyebutkan sebanyak 70% responden menyukai program PPMK, 92,7% menganggap pengobatan gratis adalah salah satu program tersukses Fauzi Bowo, 85% responden menyukai pendidikan gratis, dan 58,1%responden yang puas dengan pelayanan Busway.
"Perlu diketahui program-program yang dijalankan Fauzi itu adalah program yang sebelumnya telah lama dicanangkan oleh Sutiyoso. Jadi pada dasarnya Fauzi hanya meneruskan saja," ungkap Iberamsjah.
Bahkan, Iberamsjah menilai Fauzi Bowo pada dasarnya telah gagal, karena beberapa program yang diteruskan cenderung ditinggalkan atau diteruskan namun tidak berhasil.
"Kalau dibandingkan, Sutiyoso pada saat awal meresmikan Busway, misalnya, langsung membuka sembilan koridor. Sementara Fauzi yang hanya tinggal meneruskan baru membuka dua koridor," terangnya.