Survei LSI, Tingkat Elektabilitas Jokowi Naik
Tingkat elektabilitas pasangan calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra, Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama, cenderung semakin meningkat.
Jika pada Maret 2012 Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mendapatkan tingkat elektabilitas pada pasangan ini diposisi 17 persen, maka pada survei terbarunya, yang dirilis hari ini, hari ini, LSI mendapatkan tingkat elektabilitas Jokowi-Ahok naik sekitar tiga persen, atau menjadi 20,9 persen.
"Memang pada survei kali ini ada tren baru, dimana dari enam calon hanya Jokowi yang memiliki tren naik dari 17 menjadi 20 persen," ujar Direktur Eksekutif LSI, Toto Izul Fatah, di kantor LSI di Rawamangun, Jakarta Timur, hari ini.
Tren kenaikan elektabilitas yang kini dimiliki oleh Jokowi-Ahok ini cukup terbilang signifikan. Sebab, menurut Toto, hanya pasangan inilah yang memiliki tren naik, sementara lima calon gubernur lainnya cenderung memiliki tingkat elektabilitas yang menurun, termasuk Fauzi Bowo yang semula berada di tingkat 49 persen namun kini menjadi 43 persen.
"Dia (Jokowi) adalah calon yang patut dan layak diperhitungkan, namun yang masih terunggul juga tetap harus diwaspadai. Kalau tren ini dikemas dengan aneka program massive maka akan mengancam posisi yang berada di 43 persen tersebut," kata Toto.
Menurut Toto, adanya tren kenaikan ini salah satu faktornya adalah adanya dinamika Pemilukada DKI yang sudah mulai bergerak.
"Ini bisa dinilai dengan kemasan upgrading yang cerdas, khususnya di Jokowi," ujarnya dalam rilis survei yang dilakukan pada 440 responden dengan metode multistage random sampling ini.
Dengan tren kenaikan tersebut, LSI juga memprediksikan bahwa Pemilukada 2012 mendatang akan berlangsung dengan dua putaran, dengan dua pasangan yang akan berlaga adalah Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama.
Responden dari survei yang dilakukan pada 15 Mei hingga 22 Mei 2012 tersebut juga menjawab seandainya pemilukada dilakukan hari ini dengan dua pasangan calon yang akan maju, maka sebanyak 49 persen masih akan memberikan suara kepada pasangan Foke-Nara, dan 27,8 persen untuk Jokowi-Ahok serta 23,2 persen masih merahasiakan atau belum memutuskan siapa yang akan dipilih.