Tiga Opsi untuk Bangunan Rusak di Hambalang

Kamis, Mei 31, 2012 0 Comments



Petugas keamanan mengamankan lokasi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional yang  amblas di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. FOTO: Afriadi Hikmal/JAKARTA GLOBE
Petugas keamanan mengamankan lokasi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional yang amblas di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. FOTO: Afriadi Hikmal/JAKARTA GLOBE
Pilihannya direlokasi, mengorbankan bangunan lain atau tetap dibangun dengan konstruksi baru.

Terdapat tiga opsi untuk power house dan stadion indoor bulutangkis di proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah olahraga Nasional (P3SON) Bukit Hambalang, Bogor yang dihancurkan akibat amblesnya jalan beton di depan dua bangunan tersebut.

"Satu, dibangun di lokasi itu tentunya dengan konstruksi baru sesuai tanah yang ada," kata Haryanto, salah satu perwakilan dari kerja sama operasional (KSO) atau rekanan  Kementerian Pemuda dan Olahraga proyek itu, yang ditemui di kompleks Hambalang, Rabu (30/5).

Opsi kedua, kata Haryanto, apabila lokasi tersebut tidak bisa direlokasi, maka mau tak mau harus mencari lokasi lain. 

"Kalau ternyata tempat lain tidak ada, ya bangunan lain dikorbankan," kata Haryanto.

Opsi terakhir, kata Haryanto, adalah tidak membangun stadion bulutangkis sama sekali.

"Opsi ketiga mau enggak mau tidak dibangun untuk bulutangkisnya," kata Haryanto.

Adapunn untuk power house harus dibangun lagi. Pembangunan power house tersebut  wajib karena saling berkesinambungan dengan power house lainnya di kompleks Hambalang. 

"Kalau power house-nya harus dibangun bisa tidak bisa. Kalau tidak dibangun satu dua tiga empat tidak berfungsi. Harus ada listrik di sini karena ada air," kata Haryanto. 

Dardi Gunawan, Enginering dari PT Adhi Karya yang ditemui di Bukit  Hambalang mengatakan dua bangunan itu rata dengan tanah karena dihancurkan oleh pihak pelaksana proyek, yaitu PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya.

"Awalnya jalanan di depan stadion indoor bulutangkis dan power house miring," kata Dardi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jalan di depan dua bangunan itu dibuat berundak. Pada 14 Desember 2011, jalan tersebut mengalami keretakan. Sehari kemudian jalan tersebut turun sekitar lima hingga delapan meter.

Sejak dua bangunan dan jalan seluas 1.000 m2 itu diratakan dengan tanah, Dardi mengatakan tidak ada kegiatan membangun di situ.

"Semua kegiatan dihentikan menunggu proses penyelidikan miringnya tanah selesai," kata dia.

Proses penyelidikan, kata Dardi, dilakukan dari pihak asuransi dan pelaksana proyek.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.