Tubagus Hasanuddin Buka-bukaan Anggaran Reses DPR
Akhirnya ada juga anggota DPR yang mau menerima tantangan untuk membuka laporan kegiatan serta keuangan negara yang dipakainya selama masa reses DPR terakhir ini. Adalah Tubagus Hasanuddin, Politisi asal PDI Perjuangan dan Wakil Ketua Komisi I DPR, yang berani buka-bukaan soal hal itu.
Dalam laporannya yang dikirim ke Beritasatu.com, Sabtu (12/5), Tubagus melaporkan dia mulai melakukan reses pada 13 April dengan bertemu pengurus Banteng Muda Indonesia (BMI) di Majalengka, Jawa Barat. Untuk transportasi, biaya makan, dan seragam perngurus, dia mengeluarkan biaya Rp 5,5 juta.
Hari berikutnya, dia berangkat ke Desa Sangiang, Majalengka, untuk bertemu dengan masyarakat petani. Rp 1,5 juta dikeluarkan untuk biaya makan bersama. Perjalanan lalu dilanjutkan ke Desa Talaga Wetan, bertemu dengan masyarakat dan pengurus PDI Perjuangan dengan biaya makan Rp 2 juta.
Pada 15 April, dia kembali bertemu dengan seluruh pengurus partai se-Majalengka, dan mengeluarkan biaya makanan dan transportasi sebesar Rp 9 juta.
Malam harinya, dia bertemu dengan Satgas dan Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Di situ dia mengeluarkan dana Rp 20 juta, termasuk sumbangan pakaian untuk satgas sebesar Rp 17 juta.
Pada 18 April, dia bertemu dengan masyarakat dan DPC PDI Perjuangan Subang, Jawa Barat.
Perjalanan reses berlanjut pada 21 April ke Desa Nagara Wangi, Kabupaten Sumedang, bertemu dengan tokoh masyarakat, seniman dan pemuda. Dana Rp 3 juta dikeluarkan untuk makan bersama.
Di hari yang sama, Tubagus juga ke Desa Tanjungkerta, Sumedang, untuk bertemu dengan masyarakat dan perguruan silat lokal. Dikeluarkan dana makan bersama dan bantuan peralatan seni dengan total Rp 8,5 juta.
Pada 22 April, dia berangkat ke Desa Ciborelang, Kabupaten Majalengka untuk bertemu dengan masyarakat dan menutup workshop tari kreasi. Dia mengeluarkan dana untuk makan bersama Rp 3,5 juta , biaya workshop Rp 8 juta, bantuan alat calung Rp 4 juta, bantuan 2 set alat kasidah Rp 1,2 juta , bantuan 1 set kendang penca Rp 5 juta.
Pada 22 April 2012, Tubagus dan Timnya berangkat ke Desa Ujungjaya, Kabupaten Sumedang untuk bertemu ibu-ibu mantan TKW dan Ibu-ibu PKK. Dia mengeluarkan Rp 1,5 juta biaya makan bersama plus Rp 6 juta untuk bantuan ke tiga kelompok usaha makanan lokal.
Pada 30 April, Tubagus bertemu dengan jajaran pemuda dan masyarakat di Kecamatan Banjaran, Majalengka, menyediakan biaya makan bersama Rp 2 juta. Di situ, dia juga menyumbang Rp 1 juta untuk biaya perobatan salah satu peserta.
Reses berikutnya adalah pada 4 Mei di Desa Cipamekar, Sumedang, dan bertemu masyarakat sekitar dan pengurus PDI Perjuangan setempat. Dia mengeluarkan biaya Rp 6,5 juta di tempat itu untuk makan dan membantu pembangunan sarana desa.
Dia lalu melanjutkan ke Kecamatan Darmaraja, Sumedang, untuk bertemu ibu-ibu PKK dan pengurus koperasi ibu-ibu. Sumbangan sebesar Rp 2 juta diserahkan.
Sebagai catatan, sebagian dana reses Tubagus juga digunakan untuk menyumbang turname bola boli di Kecamatan Darmaraja sebesar Rp 6 juta, bantuan kegiatan pemuda di Desa Kirisik sebesar Rp 4 juta, dan sumbangan ke DPD PDI Perjuangan Jawa Barat sebesar Rp 12 juta.
"Saya juga menyumbang gerak jalan di DPc PDI Perjuangan Sumedang Rp 25 huta, dan kaos donor darah Rp 1,8 juta. Total semuanya dana reses habis Rp 139 juta," jelas Tubagus.
Selama masa reses itu, Tubagus juga melakukan proses serap aspirasi dan melihat kondisi masyarakat secara langsung. Catatan-catatan itu akan dimasukkan ke dalam laporan lengkap reses yang akan diserahkan ke Negara.
"Tentunya segal aspirasi masyarakat itu akan kami perjuangkan dalam sidang-sidang di DPR," katanya, Sabtu (12/5).
Tubagus Hasanuddin adalah anggota DPR dari Dapil Jawa Barat IX meliputi wilayah Kabupaten Majalengka, Subang, dan Sumedang.
Dia menjadi anggota DPR kedua yang mau membuka laporan keuangan resesnya setelah Basuki Tjahya Purnama, alias A Hok, yang kini maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.