17 Persen Pembeli Properti Singapura Orang Indonesia
Pembeli properti di Singapura asal Indonesia berada di posisi tiga terbesar. Namun, pertumbuhan jumlah pembeli asal Indonesia itu dinilai stabil dalam 2-3 tahun terakhir.
Menurut Deputy General Manager Far East Organization Tommy William, warga Indonesia menjadi investor properti terbanyak ketiga setelah China dan Malaysia.
Berdasarkan hasil survei iProperty Asia Market 2011, pembeli properti di Negeri Singa itu berasal dari Malaysia sebesar 27 persen, China 20 persen, Indonesia 17 persen, dan India 12 persen.
"Tapi Indonesia bisa berada di peringkat kedua pada dua tahun lalu dan bisa juga pada tahun ini karena China bisa menurun pembeliannya," kata dia dalam rangkaian acara REI-Media Group Property Visit di Singapura, hari ini.
Alasan properti di Singapura terus diburu investor, terang dia, dikarenakan Negeri Singa ini membolehkan warga asing memiliki properti di sana.
Selain itu, ditunjang infrastruktur yang baik karena pemerintah Singapura berencana bangun mass rapid transit (MRT) dua jalur dengan investasi 50 miliar dollar Singapura dalam satu dekade. "Singapura berencana menyediakan MRT dengan jarak 600 meter dari kondominium," terang dia.
Tommy menambahkan, nilai tukar mata uang juga baik dan cenderung menguat 50 persen sejak delapan hingga sembilan tahun lalu. Dari kondisi tersebut, penjualan kondominium per 2011 sebanyak 15.904 unit.
"Meski ada penambahan pajak pembelian sebesar 10 persen dari sebelumnya 3 persen, tetapi volume penjualan juga naik. Hingga April 2012 sudah ada 2.487 unit terjual," papar dia.