Voting DPR Menangkan Muliaman Hadad sebagai Ketua OJK
Komisi XI DPR akhirnya berhasil memilih 7 (tujuh) anggota Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui proses aklamasi dan voting yang dilakukan Selasa (19/6) malam ini.
Setelah secara aklamasi seluruh fraksi di Komisi XI memilih Muliaman D Hadad sebagai anggota terpilih dan Ketua OJK, voting lantas dilaksanakan untuk memilih enam anggota lainnya. Keenam nama lainnya yang terpilih adalah Nurhaida dengan raihan 54 suara, disusul Kusmaningtuti (53 suara), Firdaus Djaelani (53 suara), Ilya Afiyanti (53 suara), Nelson Tampubolon (44 suara), serta Rahmat Waluyanto dengan 40 suara. Sementara Yunus Husein harus tersingkir karena hanya memperoleh 26 suara.
"Kita harapkan ini yang terbaik yang ada. Kita harapkan mereka berhasil mengerjakan tugasnya," kata Emir Moeis, anggota Komisi XI DPR yang memimpin sidang pemilihan itu, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/6) malam.
Emir melanjutkan bahwa untuk mengisi jabatan-jabatan yang ada di OJK, akan diserahkan kepada anggota-anggota OJK terpilih. "Mereka harus siapkan perangkat. PP (Peraturan Pemerintah) soal mereka juga masih disusun. Setelah itu baru mereka mulai bisa melaksanakan pekerjaannya," tuturnya.
Disebutkan, selanjutnya nama komisioner yang terpilih akan dilanjutkan kepada Presiden SBY untuk kemudian dilantik sebagai Komisioner OJK.
Anggota Komisi XI DPR, Indah Kurnia, menyatakan pihaknya merasa cukup puas dengan hasil itu. Pasalnya menurutnya, sejak awal nama-nama yang terpilih itu memang sudah menunjukkan 'kelasnya' selama masa fit and proper test. "Misalnya Pak Muliaman Hadad. Memang, dari masukan BIN saja, dia paling cocok untuk menjadi anggota OJK," kata Indah.
Anggota Komisi XI DPR lainnya dari Partai Demokrat, Achsanul Qosasih, menilai bahwa semua yang terpilih adalah yang terbaik. Dia juga mengakui bahwa para calon terpilih memang sudah sesuai dengan pembidangan mereka masing-masing.
Hanya saja, dia mengaku agak kecewa karena salah satu calon yang dijagokan Partai Demokrat, yakni Yunus Husein, justru akhirnya tak terpilih. "Kami tadinya perjuangkan Yunus Husein. Tapi kelihatannya tak mendapatkan dukungan dari partai lain," tutur Achsanul.
"Jadi, Setgab (Koalisi) tak kompak dong?" tanya wartawan. "Itu mah sudah dari dulu," kata Achsanul, sambil berlalu pergi meninggalkan Gedung DPR.