Berbagi Tugas di Rumah Bikin Suami Lebih Bahagia
Studi itu juga mengklaim, bila lelaki diberikan tanggung jawab untuk mengurus rumah, jumlah pertengkaran dan tingkat kebahagiaan keluarga, secara garis besar, meningkat.
Suami yang tidak mendapat tugas dan tanggung jawab mengurus rumah cenderung merasa bersalah dengan istrinya.
Namun, studi ini mengungkap, lelaki lebih memilih menjalani hidup yang tenang dengan tugas-tugas domestik ketimbang hidup yang ramai dengan pasangan yang tidak puas.
Sekelompok ilmuwan yang melakukan studi ini pada awalnya mengira akan mendapati, lelaki yang diberi tanggung jawab mengurus rumah akan jadi sering memicu pertengkaran dan tidak bahagia.
Namun, nyatanya, hasil penelitian membuktikan sebaliknya.
"Bisa jadi ini karena lelaki ingin mendukung kesetaraan gender, jadi mereka merasa tidak nyaman bila perempuan lebih banyak mengerjakan tugas-tugas rumahan, dan karena perempuan saat ini makin asertif dan akan menunjukkan ketidakpuasan bila pasangannya bermalas-malasan," kata studi tersebut.
Hasil studi ini bertolak belakang dengan hasil besar riset yang mengatakan, mesti saat ini perempuan sudah berpendidikan dan berkedudukan karier tinggi, lelaki terus mengizinkan istrinya untuk terus mengerjakan banyak tugas rumahan.
Profesor Jacqueline Scott, adalah pemimpin studi yang melibatkan 30 ribu orang di 34 negara.
Para responden ini ditanyakan mengenai seberapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk memasak, mencuci, berbenah, berbelanja, dan menjaga kondisi rumah.
"Bertolak belakang dengan perkiraan, lelaki (bukan perempuan), merasa diuntungkan dengan makin lunturnya pembagian tugas berdasar gender yang tradisional," kata studi itu.
Dirangkum, studi ini menekankan, lelaki merasa tak nyaman bila semua beban tugas rumahan harus diemban pasangannya yang juga bekerja di luar rumah. Bisa berbagi beban tugas rumahan membuat lelaki lebih bahagia.