Dicurigai Tere Mundur Karena Terkait Hambalang
Mantan artis Theresia Ebenna Ezeria Pardede atau yang akrab disapa Tere mundur dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan dari partai Demokrat. Ia mundur dari Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan karena alasan keluarga yang membuat dirinya tidak bisa konsentrasi menjalankan tugas di Gedung DPR/MPR RI.
Namun kemunduran Tere tetap menjadi pertanyaan. Masalahnya, sebelumnya dia menegaskan ingin berjuang membuat kebijakan sesuai dengan komisi pendidikan, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Semula saya memiliki idealisme ingin membuat kebijakan di DPR untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Tapi, tampaknya itu sulit. Saya tidak bisa lagi aktif di DPR RI sejak awal 2012 ini, karena masalah keluarga,” kata Tere pada wartawan di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, hari ini.
Sebelumnya, ada isu yang menyebutkan jika mundurnya Tere karena tersangkut kasus Hambalang, karena dia sebagai anggota Komisi X DPR RI. Namun kabar itu dibantah oleh Tere sendiri maupun Ketua FPD DPR Nurhayati Assegaf.
"Saya kira tidak ada sangkut pautnya dengan Hambalang, melainkan murni masalah keluarga. Dan, dengan kasus penuntutan cerai dia dengan suaminya, dan orang tuanya sakit, ibunya meninggal kita harus menghormati," ujar Nurhayati.
Tere adalah anggota komisi X DPR. Sejumlah rekan Tere di komisi tersebut disebut-sebut terlibat kasus wisma atlet dan Hambalang. Sebut saja Angelina Sondakh, Mahyudin, maupun Menpora Andi Mallarangeng yang merupakan mitra kerja komisi.
Surat pengunduran Tere sendiri diajukan ke DPP Demokrat pada 21 Mei 2012. Setelah itu, Ketua Umum DPP Anas Urbaningrum memanggil Nurhayati. Sebelum dikabulkan, Nurhayati mencoba meminta Tere bertahan, namun Tere tetap pada pendiriannya untuk mundur.
"Dalam surat pengunduran diri itu, Tere memberikan alasan terkait kemunduran dirinya karena alasan keluarga. Sebab akhir-akhir ini Tere disibukkan dengan urusan keluarga yang cukup menyita waktunya. Jadi, DPP PD akhirnya terpaksa memberikan izin. Tapi, ke depan Demokrat akan mengatur sistem rekrutmen lebih ketat, agar tidak semua orang dengan mudah mundur,” kata Nurhayati.
Yang pasti belakangan ini lanjut Nurhayati, Tere diminta saudara-saudaranya untuk menjaga ayahnya yang sedang sakit. Ini masalah keluarga, karena dia juga sedang dituntut cerai dan ibundanya baru saja meninggal.
Pihaknya sempat melakukan pertemuan langsung kepada Tere untuk meminta mempertimbangan pengunduran dirinya. Namun keputusan yang diambil Tere tidak bisa berubah dan akhirnya tetap mundur.
"Saya sudah ajak bicara tapi dia tetap pada pendiriannya. Sebelumnya Tere itu aktif dan mau belajar dan sejak dia punya masalah, dia merasa tidak mampu," jelasnya. Untuk itu, DPP Partai Demokrat akan melakukan pergantian antar waktu (PAW) terhadap Tere, tapi itu akan dibahas kembali di DPP.
Anggota FPD DPR, Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu menolak anggapan bahwa anggota DPR dari kalangan selebritas tidak tahan banting.
"Saya sudah lama tidak ketemu Tere di DPR. Jadi tidak begitu paham tentang ihwal ini. Tapi jika lantaran Tere mundur lantas ada anggapan bahwa sosok selebritas tidak tahan banting saat bertugas di Senayan, itu jelas keliru. Sebab ketahanan fisik maupun psikis seorang anggota dewan bukan semata tergantung latar belakang sebelum masuk ke DPR,” kata Noriyu.
"Boleh juga disurvei secara kualitatif tentang anggota DPR dari kalangan selebritas yang dianggap tidak tahan banting. Tapi kalau dilihat kenyataannya, justru banyak selebritas di DPR yang juga hebat. Buktikan saja! Jadi, pengunduran diri Tere adalah hal biasa karena memang dimungkinkan sesuai UU MD3 dan Tata Tertib DPR. Itu sudah diatur dalam Tata Tertib. Terutama dalam hal pergantian antarwaktu (PAW),” pungkasnya.