Inilah Kronologis Tergelincirnya Pesawat Sriwijaya
Pesawat Sriwijaya Air SJ-188 tersebut tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Supadio pada pukul 12.35 WIB Jumat (1/6) kemarin.
Berikut ini kronologis tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air seperti diutarakan Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Hari Cahyono, dalam keterangan pers, hari ini.
Ketika pendaratan itu dilakukan, landasan pacu tengah diguyur hujan lebat dan hempasan angin kencang dengan kecepatan rata-rata 16 knot. Saat itu, pesawat tengah membawa 163 penumpang yang terdiri dari 160 penumpang dewasa, dua anak-anak, seorang bayi, serta empat awak kabin.
Pesawat tergelincir setelah roda pendaratan pesawat menyentuh landasan sepanjang 1.850 meter. Sementara runway Supadio sendiri berukuran 2.250 x 45 meter. Pesawat melakukan pendaratan dari arah Barat Laut atau Runway 15 yang berada di sisi kanan terminal penumpang.
Lokasi tergelincirnya pesawat berada di sisi sebelah kiri terminal penumpang, berdekatan dengan Taxiway D yang mengarah ke apron Lanud Supadio. Pada posisi final approuch menuju Runway 15, jarak pandang (vissibility) saat itu masih 1 km.
”Akan tetapi, tepat ketika pesawat landing, tingkat vissibility berkurang sejalan dengan hujan yang semakin lebat, hingga akhirnya diketahui bahwa pesawat tergelincir dan terhempas keluar runway. Seketika itu pula, petugas kami di tower langsung menekan crashbell atau sirine dan berkordinasi dengan tim penanggulangan kecelakaan pesawat untuk memastikan kondisi pesawat serta melakukan proses evakuasi penumpang. Sejalan dengan itu, kami mengeluarkan pemberitahuan (Notam) penutupan bandara untuk keperluan evakuasi sejak pukul 13.15-19.00 WIB hari ini,” papar Hari.
Menurut Hari Cahyono, dalam sehari, Bandara Supadio melayani sebanyak rata-rata 72 penerbangan datang dan pergi untuk rute domestik maupun internasional.
Sebelum peristiwa tergelincirnya pesawat Sriwijaya, telah ada 18 penerbangan yang melakukan take-off dan landing di bandara tersebut tanpa hambatan. Landasan diklaim tidak ada masalah, karena proses perawatan dan pengecekan rutin terhadap landasan pacu yang menjadi standar prosedur kerja selalu dilakukan.
Dia menambahkan, peristiwa kecelakaan terakhir yang pernah terjadi di Bandara Supadio dialami pesawat Lion Air pada 2 November 2010 silam. ”Sepanjang 2011 sama sekali tidak ada, dan baru kali ini terjadi lagi,” ujarnya.
Lalu Lintas Bandara Terganggu
Sebagai dampak dari penutupan Bandara Supadio hari ini, total sebanyak 29 jadwal penerbangan dari dan menuju bandara tersebut mengalami penundaan (delay), terdiri dari 12 jadwal keberangkatan dan 17 jadwal kedatangan.
Untuk keberangkatan, jadwal yang mengalami delay antara lain dari Pontianak tujuan Jakarta sebanyak tujuh penerbangan, tujuan Ketapang tiga penerbangan, tujuan Jogjakarta satu penerbangan, dan tujuan Sintang satu penerbangan.
Sementara jadwal kedatangan yang mengalami penundaaan, antara lain sembilan penerbangan dari Jakarta, satu penerbangan dari Batam, satu penerbangan dari Singapura, tiga penerbangan dari Ketapang, satu penerbangan dari Pangkalan Bun, satu penerbangan dari Sintang, serta satu penerbangan dari Natuna.