Hary Tanoe Tetap Akan Berpolitik, Meski Diduga Korupsi

Jumat, Juni 15, 2012 0 Comments



Ketua Dewan Pembina Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat (Ormas Nasdem) Surya Paloh (kanan) berbincang dengan Hary Tanoe (kiri) saat menghadiri Rapimnas pertama Partai Nasional Demokrat di Jakarta, Rabu (9/11). Hary Tanoe telah resmi menjadi anggota Partai Nasional Demokrat (NasDem) menduduki posisi strategis sebagai Ketua Umum Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Ketua Dewan Pembina Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat (Ormas Nasdem) Surya Paloh (kanan) berbincang dengan Hary Tanoe (kiri) saat menghadiri Rapimnas pertama Partai Nasional Demokrat di Jakarta, Rabu (9/11). Hary Tanoe telah resmi menjadi anggota Partai Nasional Demokrat (NasDem) menduduki posisi strategis sebagai Ketua Umum Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem). (sumber: Antara/M Agung Rajasa)
"Kejadian ini semakin membuat saya mengkristalkan keyakinan saya harus terjun di politik. Bagaimana membuat perubahan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Itu penting sekali." 

Terpaan kasus dugaan korupsi menyangkut PT Bhakti Investama yang sedang disidik KPK, ternyata tak menyurutkan niat Hary Tanoesudibyo berpolitik sebagai Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Apalagi, Nasdem tetap meyakini Hary dan perusahaannya bersih. 

Hary sendiri menduga jika kasus ini muncul akibat keaktifannya dirinya dalam dunia politik. "Kejadian ini semakin membuat saya mengkristalkan keyakinan saya harus terjun di politik. Bagaimana membuat perubahan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Itu penting sekali," kata Hary, seperti dinyatakan dalam rilis Nasdem yang diterima di Jakarta, Jumat (15/6).

Hary justru mengritik kencangnya pemberitaan media soal kasus perusahaannya tersebut. Ia meminta kasus tersebut tidak dikaitkan dengan pembahasan publik soal biaya pencalegan partainya yang baru-baru ini diumumka dengan kisaran Rp5 miliar-Rp10 miliar per orang.

Hary menjelaskan bahwa dana tersebut disiapkan agar para kader tidak mengusung politik transaksional, yang membuka celah korupsi. Ia juga menegaskan bahwa setiap caleg pun tak diwajibkan untuk mengembalikan dana itu ke partai begitu terpilih sebagai anggota DPR.

"Jadi kalau ada caleg yang potensial, yang saya yakini bahwa secara baik di dalam kampanyenya bisa menjadi anggota legislatif. Itu, kita dukung aktivitasnya. Jadi aktivitas kampanye dengan atribut, kegiatan sosialnya, dan lain sebagainya, itu kita dukung," kata Hary.

Seperti diketahui, sebagai CEO PT Bhakti Investama, Hary diperiksa KPK hari ini atas penangkapan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Perwakilan Pajak (KPP) Sidoarjo, Jawa Timur, Tommy Hendratno, dengan seorang pengusaha bernama James Gunardjo.

KPK menangkap keduanya karena menduga ada penerimaan uang oleh Tommy dari James yang berkaitan dengan pengurusan pajak PT Bhakti Investama.

Meski begitu, Nasdem tetap meyakini Hary dan perusahaannya tidak terkait dengan penangkapan pegawai pajak Tomi Hendratmo.
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.