Jelang Jerman vs Italia, Stadion Nasional Warsawa Sibuk
Menjelang laga semifinal Piala Eropa (Euro) 2012 antara Jerman versus Italia, pada Kamis (28/6) atau Jumat (29/6) dinihari WIB, situasi di Stadion Nasional Warsawa sepanjang Rabu (27/6) pagi hingga terutama sore hari waktu setempat kemarin, tampak cukup sibuk.
Sejumlah wartawan peliput Piala Eropa bergegas ke stadion terbesar di Polandia itu sejak pagi. Sementara, bendera kedua negara juga sudah dipasang di setiap pojok stadion yang terletak di tepi Sungai Wisla itu.
Skuat timnas Jerman dan Italia sendiri baru tiba di Warsawa, ibukota Polandia itu, pada Rabu (27/6) siang, dari kamp mereka masing-masing selama putaran final Euro 2012 ini. Selanjutnya, pada pukul 17.15 waktu setempat, timnas Jerman yang diwakili pelatih Joachim Loew dan gelandang Bastian Schweinsteiger, langsung memberikan keterangan pers kepada wartawan.
Setelah itu, pada pukul 18.00, Philipp Lahm dan kawan-kawan pun menggelar latihan terakhirnya di Stadion Nasional Warsawa, sebelum berlaga pada esok harinya. Sedangkan Italia yang diwakili pelatih Cesare Prandelli dan gelandang Daniele De Rossi, baru memberi keterangan pers pada pukul 19.15, sebelum melakoni latihan terakhir seusai Jerman, juga di Stadion Nasional Warsawa.
Sementara itu, tiket laga semifinal antara kedua tim langganan juara dunia dari Eropa itu, juga masih dijual oleh orang per orang dengan harga yang sangat mahal. Di kawasan Kota Tua, Warsawa misalnya, seorang pemuda Polandia menjual tiket kelas I untuk laga tersebut seharga 400 euro. Artinya, dalam mata uang setempat, pemuda itu menjual tiketnya seharga 2.000 zlotych.
"Saya punya empat tiket," kata sang pemuda menawarkan.
Dua orang pria asal Brazil yang juga menanyakan harga tiket ke pemuda itu, mengaku harga tiket tersebut terlalu mahal. Padahal keduanya mengaku ingin sekali menyaksikan laga kedua tim hebat tersebut di dalam stadion.
Sementara, di loket penjualan tiket Jerman atau "Ticket Point Germany" di Warsawa yang terletak di seberang Stadion Nasional Warsawa, di depan pagarnya tertulis tidak ada lagi tiket yang dijual alias sudah habis. Meski demikian, pada Rabu siang, terlihat ada tiga orang pria sedang mengantri di depan salah satu loketnya.
Mematikan Pirlo
Dalam jumpa persnya, pelatih Der Panzer Joachim Loew dan gelandang Bastian Schweinsteiger mengaku yakin, bahwa dengan permainan tim, mereka akan mampu mengatasi Italia. Meski demikian, baik Loew maupun Schweinsteiger mengakui bahwa Italia bukanlah tim yang mudah dikalahkan.
Italia diakui memiliki pemain-pemain berkelas, terutama gelandang cerdas Andrea Pirlo. Dalam hal ini, Loew mengaku juga melihat bahwa Pirlo adalah otak di balik permainan Italia. Dia (Pilro)-lah yang mengatur irama dan strategi permainan Gli Azzuri, julukan Italia.
Selain Pirlo, menurut Loew, Italia masih memiliki sejumlah pemain lain yang harus diwaspadai. Namun, mantan asisten Juergen Klinsmann di timnas Jerman itu menambahkan, bek-bek tengahnya seperti Mats Hummels dan Holger Badstuber, sudah tahu bagaimana menghentikan para striker Italia.
"Kami tahu bagaimana Cassano dan Balotelli bermain. Saya yakin bek-bek tengah kami mampu menghentikan mereka. Kami sudah mempersiapkan itu. Mereka mendapat dukungan dari lapangan tengah, dan secara taktik, keduanya juga membahayakan," sambung Loew.
Sedangkan Schweinsteiger menambahkan bahwa secara kualitas, taktik dan fisik, tim mereka sangat kuat. "Saya sangat positif dan optimistis menghadapi (pertandingan) semifinal ini. Saya sudah memainkan banyak pertandingan dalam musim yang sangat panjang," kata gelandang klub Bayern Muenchen itu.
Sementara itu, Cesare Prandelli dan Daniele De Rossi menegaskan bahwa Italia bukan hanya Pirlo. Mereka juga memiliki pemain lain yang siap "untuk kembali melukai Jerman", seperti pada Piala Dunia (PD) 2006 lalu. Tentu saja, Pirlo dalam hal ini adalah pemain kunci bagi Italia yang baru satu kali meraih gelar Euro itu.
"Ketika ada seorang pemain jenius dalam sebuah tim, maka lawan selalu memperhatikan mereka. Pirlo memang merupakan pemain yang tampil paling konsisten, tetapi kami masih punya pemain lain yang siap melukai Jerman," kata De Rossi yang bermain untuk AS Roma itu.
Terkait strategi yang bakal dipakai menghadapi serangan ofensif Jerman, Prandelli menegaskan bahwa dia tahu apa yang akan terjadi di lapangan. Pemain-pemain Jerman, menurut mantan pelatih Fiorentina itu, sangat kuat.
"Kalaupun ada sedikit perubahan dalam formasi pemain Jerman, kami sudah paham gaya permainan mereka. Kami harus pastikan bagaimana kami bergerak di lapangan dan membebaskan pemain kunci seperti Marchisio, De Rossi atau Montolivo, untuk bergerak. Kami siap ditekan di lapangan, dan tahu apa yang harus kami lakukan untuk melakukan serangan balik," kata Prandelli.
Prandelli melanjutkan, para pemain Italia sendiri juga fit secara mental dan fisik. "Saya kira kami tidak punya pikiran negatif. Kami tidak berpikir bahwa kami sedikit kelelahan. Semua pemain dipastikan bisa bermain seperti beberapa hari lalu," tutupnya.