Melupakan Catatan Historis, Menentukan yang Lebih Tangguh
Preview Semifinal: Jerman vs Italia
Pertemuan timnas Jerman versus Italia di semifinal Piala Eropa (Euro) 2012, di Warsawa, Kamis (28/6) malam waktu setempat, diwarnai dengan catatan panjang sejarah perjumpaan keduanya. Dalam hal ini, Jerman yang pada turnamen ini sebenarnya termasuk salah satu yang paling diunggulkan, secara historis justru kalah dari Italia.
Meski begitu, sejak jauh hari, pelatih Joachim Loew sudah menegaskan bahwa Jerman yang sekarang tidak bisa disamakan dengan tim-tim terdahulu, selain bahwa mereka memang tidak menjadikan catatan sejarah itu sebagai ukuran. Lebih jauh, Loew bahkan menyatakan bahwa tim Jerman yang diasuhnya saat ini "bisa mengalahkan tim manapun di dunia".
"Kami sekarang merupakan sebuah tim yang tidak harus bereaksi terhadap lawan kami. Kami menjalankan permainan kami sendiri," ujar Loew. "Ini adalah sesuatu yang telah kami coba kembangkan dalam beberapa tahun belakangan. Kami kini berada pada level di mana kami tak perlu 'bersembunyi' dari siapapun," lanjutnya.
"Tim kami mampu mengalahkan tim manapun di dunia. Bukan berarti bahwa kami sudah pasti akan menang, tetapi fakta bahwa kami bisa (menang), itu memberikan kami kepercayaan diri yang tinggi," tutur Loew lagi.
Cesare Prandelli di sisi lain, juga mengungkapkan keyakinan yang kurang lebih sama, yaitu bahwa timnya akan mampu menghadapi Jerman dengan baik. "Kami memiliki salah satu lini tengah terbaik di sepak bola Eropa. Kami memiliki bakat, kemampuan teknis maupun juga fisik," tegasnya.
Lebih khusus soal bagaimana rencananya menghadapi Jerman, Prandelli yang mengakui bahwa Der Panzer telah banyak berubah secara positif dalam 10 tahun terakhir, menyebutkan bahwa menjaga bola dan tidak sekadar bertahan adalah pilihan utamanya. "Jerman akan menekan terus ke depan, dan kami akan siap menghadapinya, sembari menjaga penguasaan bola agar bisa menyerang balik," katanya.
"Kami sangat tenang dan siap mempraktekkan apa yang sudah saya arahkan dalam tiap latihan kami. Kami tidak bisa semata-mata bertahan. Kami sudah dua tahun memastikan hal itu. Saya kira akan kurang matang jika mengubahnya (pola itu) sekarang," tambah Prandelli.
Lantas, bagaimana dengan rencana Jerman di laga ini? "Kami harus tampil tanguh, penuh percaya diri, tapi juga harus bekerja keras. Kami tidak akan berkonsentrasi dengan mereka (Italia). Kami akan mengurusi permainan kami sendiri," jelas Loew singkat.
Jerman sendiri di laga ini, dilaporkan siap menurunkan semua pemain terbaiknya alias skuat yang dimainkan sejak awal, kendati gelandang Bastian Schweinsteiger sempat cedera dan absen latihan. Sementara Italia, selain Christian Maggio yang menjalani hukuman kartu, terakhir masih mencatatkan beberapa nama yang cedera, antara lain yakni Ignazio Abate, Daniele De Rossi, Thiago Motta dan Giorgio Chiellini. Namun mereka pun kabarnya sudah mulai pulih dan siap tampil.
Pertandingan Semifinal: Jerman vs Italia
Stadion: Narodowy, Warsawa (Polandia)
Wasit: Stephane Lannoy (Prancis)
Prakiraan formasi Jerman (4-2-3-1):
1-Neuer; 5-Hummels, 14-Badstuber, 16-Lahm(C), 20-Boateng; 6-Khedira, 7-Schweinsteiger; 8-Oezil, 13-T.Mueller, 10-Podolski; 23-Gomez.
Pelatih: Joachim Loew (Jerman)
Prakiraan formasi Italia (4-4-2):
1-Buffon(C); 19-Bonucci, 6-Balzaretti, 7-Abate, 15-Barzagli; 5-Thiago Motta, 8-Marchisio, 16-De Rossi, 21-Pirlo; 10-Cassano, 9-Balotelli.
Pelatih: Cesare Prandelli (Italia)
Rekor 5 pertemuan (resmi) terakhir:
04/07/2006: Jerman 0 - Italia 2
19/06/1996: Italia 0 - Jerman 0
10/06/1988: Jerman 1 - Italia 1
11/07/1982: Italia 3 - Jerman 1
14/06/1978: Jerman 0 - Italia 0