Ketika Atlet Berkostum Wayang
Welcome Dinner
Jan O Jorgensen terus membetulkan mahkota di atas kepalanya.
Ia tampak tak nyaman dengan penutup kepala beludru hitam berbalut benang emas itu.
Tampak kontras dengan tato bergambar vokalis The Doors, Jim Morrison di lengan kanan bagian atasnya.
Tak hanya itu, Jorgensen juga terus membetulkan celana selutut juga dari bahan yang sama dan kain batik yang melapisi bagian luar celana.
Sepasang gelang kaki besar berwarna emas tersemat di pergelangan kakinya.
"It's not comfortable of course and the pants don't fit me, but I have to show support to this event. It's only for one night, though," ujar pemain tunggal putra Denmark itu.
Menurutnya, ini pertama kalinya dia mengenakan pakaian tradisional suatu negara seumur hidupnya. Karena itu ketika dia ditawari panitia untuk mengenakan kostum wayang, komentarnya hanya satu.
"I just say yes," tukas Jorgensen yang mengenakan kostum Yudhistira. "Its took forty minutes to dress up."
Tak hanya Jorgensen, lima pemain putra lainnya -Tan Yuhan (Belgia), Lee Yong Dae (Korea), Chris Adcock (Inggris), Taufik Hidayat dan Tontowi Ahmad- juga didandani kostum karakter wayang yang berbeda-beda.
"Seru. Ga semua pemain bisa kayak gini," ujar Taufik yang bergaya ala Gatot Kaca.
Mereka ditemani enam pemain putri yang juga didandani kostum wayang; Tan Lianne (Belgia), Ashwini Ponappa (India), Petya Nedelcheva (Bulgaria), Kim Ha Na (Korea), dan pemain Indonesia Greysia Polii dan Gloria Emmanuelle Widjaja.
Hal ini cuma bisa ditemui saat jamuan makan malam Djarum Indonesia Open 2012 yang digelar untuk menyambut para peserta turnamen berhadiah total $650.000.
Tujuannya tak lain untuk terus memperkenalkan kebudayaan Indonesia seperti welcome dinner tahun lalu, dimana para peserta berpakaian batik, diajari membuat shuttlecock, ketupat, mengukir dan belajar bermain angklung.
Tahun ini, beberapa peserta didandani dengan kostum wayang, sesuai dengan tema turnamen tahun ini, 'Badminton Heroes Arena'.
"Sebagai tuan rumah, tentu kami ingin menyambut para tamu dengan keramahan khas Indonesia sekaligus memperkenalkan kebudayaan tradisional Indonesia pada para pebulutangkis yang datang dari seluruh penjuru dunia," kata Roland Halim, perwakilan dari PT. Djarum sebagai pihak penyelenggara.
Selain itu mereka juga diajarkan membuat suling dan memainkannya.
"It's the first time I saw something like this. I never find it in any other country. I think it's good," kata pemain Belanda, Eric Pang.
Para peserta yang hadir ke perjamuan tersebut bersorak riuh ketika MC Stanny Agustaf dan Marissa Nasution memperkenalkan ke-12 nama tersebut.