.png)
Komunitas Baju Kotak-Kotak Dukung Foke
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. (sumber: Antara)
Komunitas Baju Kotak-kotak menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara). Dukungan itu dilontarkan dalam deklarasi yang digelar di Media Center Foke-Nara, Jalan Diponegoro No 61A, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).
"Komunitas baju kotak - kotak netral. Kami menolak baju kotak-kotak dijadikan simbol pasangan calon tertentu dalam Pemilukada DKI," kata Koordinator komunitas baju kotak-kotak, Dania Agata kepada wartawan.
Ia mengungkapkan bahwa komunitas baju kotak-kotak sudah berlangsung lama. Bahkan. Sebelum calon gubernur DKI yang datang ke Jakarta dan memakai baju kotak-kotak.
"Komunitas kami terbentuk awal 2012 yang berawal dari kumpul bersama untuk mengarahkan anak muda agar tidak ke tindakan negatif," ungkapnya.
Dahnia menegaskan, komunitas baju kotak-kotak mendukung pasangan Foke-Nara tanpa ada kepentingan politik dan tekanan dari pihak manapun.
Bahkan, Dahnia tidak khawatir jika pihak Jokowi-Ahok yang tidak suka adanya deklarasi yang memakai baju kotak-kotak untuk Foke-Nara.
"Foke sudah tunjukkan kinerjanya di berbagai bidang. Kandidat lain baru tahap wacara. Tantangan di Jakarta lebih berat dari di daerah," tegasnya.
Sementara Calon wakil gubernur DKI Nachrowi Ramli menyambut baik niat dukungan komunitas baju kotak-kotak yang ditujukan ke pasangan Foke-Nara.
"Saya selama dua bulan ini suka kagetan kalau saudara datang ke rumah pakai baju kotak - kotak. Tapi, hari ini saya bisa tenang karena baju kotak-kotak hanya simbol keikutsertaan," ujar Nara, Kamis (28/6/2012) di markas Foke-Nara.
Nara menambahkan, baju kotak-kotak milik bersama, bukan sekelompok orang.
"Mulai besok, saya anjurkan orang yang hadir disini agar separuhnya memakai baju kotak-kotak, tetapi benderanya Foke-Nara. Besok pakai juga baju putih atau batik, tetapi benderanya Foke-Nara. Kami didukung semua golongan, etnis, dan komunitas," tambahnya.
