Kopi Luwak Temanggung Tembus Pasar Internasional
Mulai sekarang, kopi luwak bisa anda dapatkan dengan mudah karena berhasil di kembangkan oleh seorang warga di Temanggung, Jawa Tengah.
Dengan prospek pasar dalam dan luar negeri, kopi luwak Temanggung tersebut menembus harga satu juta rupiah untuk satu kilogramnya.
Adalah Supratikto yang merupakan salah satu pengusaha kopi luwak di desa Munseng, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani ini, mampu memproduksi kopi luwak hingga empat puluh kilogram setiap bulannya.
Dengan modal keuletan, usaha yang sudah dijalaninya selama satu tahun terakhir ini, menuai kesuksesan.
Untuk pemasarannya, kopi luwak milik pria berusia empat puluh tahun ini sudah merambah ke pasar lokal meliputi Jakarta, Semarang, Jogyakarta, Surabaya dan Tangerang.
Bahkan, pasar luar negeri juga ikut digarap seperti Hongkong, Korea Selatan serta Malaysia.
Proses pembuatan kopi luwak sendiri terbilang rumit. Pasalnya, hewan luwak harus memakan biji kopi arabika yang benar benar alami dan tidak sedikitpun mengandung bahan kimia.
Hal itu dilakukan untuk menjaga kualitas kopi luwak yang dihasilkan, agar mempunyai rasa khas yang alamiah.
Untuk biji kopi jenis Arabika sendiri didapat dari petani di sekitar wilayah Temanggung. Secara rutin, Supratikto membeli biji kopi Arabika glondong dengan harga enam ribu lima ratus rupiah per kilogramnya.
Supratikto sendiri saat ini memelihara sekitar enam belas ekor hewan luwak. Dengan usaha tersebut, dalam sebulan Supratikto mengaku dapat meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah, karena setiap bulannya dapat menjual dua puluh hingga empat puluh kilogram kopi luwak.
Ide mendirikan usaha tersebut muncul ketika dirinya yang juga pecinta kopi, melihat harga kopi luwak dipasaran yang terus melambung tinggi dibandingkan kopi biasa.
Dengan dibantu empat karyawannya, termasuk sang istri, Supratikto mampu menghidupi keluargnya dengan hasil usaha pembuatan kopi luwak khas Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.