Korupedia.org, Situs Antilupa Koruptor

Selasa, Juni 12, 2012 0 Comments




Situs Korupedia.org (sumber: Korupedia.org)
Tujuannya, agar dosa-dosa koruptor dan memberikan pelajaran kepada anak cucu, siapapun yang merusak negeri ini tak akan pernah dilupakan.

Awas, jangan berani-berani korupsi. Karena, nama Anda akan terpampang sepanjang masa dalam Korupedia.org, besutan Teten Masduki dan kawan-kawan.

Bermodalkan pemikiran sederhana, tentang mudahnya kita semua melupakan orang yang melakukan praktik korupsi, maka dibuatlah sebuah situs internet yang mendokumentasikan para koruptor secara abadi. Tujuannya, agar dosa-dosa koruptor dan memberikan pelajaran kepada anak cucu, siapapun yang merusak negeri ini tak akan pernah dilupakan.

"Ensiklopedi korupsi secara online ini, merupakan inisiatif kami teman-teman antikorupsi. Latar belakang pembuatan, sebenarnya sederhana. Sekarang ini kita mudah melupakan orang yang praktik korupsi. Kita kerap tak ingat, siapa sih koruptor di Indonesia. Karena itu, kami  ingin buat sebuah daftar siapa saja orang yang diputus korupsi. Siapapun, dengan hukuman sekecil apapun dapat diingat sepanjang massa di  dalam korupedia.org," kata Teten, dalam peluncuran situs anti korupsi itu, di Jakarta, Selasa (12/6).

Dikatakan Teten, selain terdapat daftar-daftar para koruptor, di dalam korupedia juga tertera kasus-kasus macet.

"Selain membuat daftar koruptor, kami juga ingin mendorong kasus-kasus yang macet agar segera diselesaikan. Ini tak ada yang membiayai. Kami akan kembangkan terus, sehingga mendorong penyelesaian kasus korupsi sebagai sanksi sosial buat para koruptor," katanya.

Teten mengharapkan situs ini bisa membuat orang takut korupsi, karena sekecil apapun kasus dan hukumannya, namanya akan tercantum  sepanjang masa.

"Kalau ada mantan korupsi, sekecil apapun hukumannya, namanya tercantum  sepanjang masa. Semoga, korupedia akan membuat orang takut melakukan  korupsi. Korupedia dari pemikiran sedehana, bisa merekam jejak apakah  calon mantu atau besan pernah melakukan korupsi," candanya.

Sementara itu, Tim Redaksi Korupedia, Ratna Dasahasta, menuturkan redaksional korupedia dimulai dari kasus korupsi yang ada. Dibagi tiga  klasifikasi, apakah inkracht, belum inkracht, atau macet.

"Kami publikasikan mulai dari putusan pengadilan, kepolisian, dan  kejaksaan. Soal kasus macet, kami memberitahukan kasus yang sudah  bertahun-tahun jadi tersangka, namun macet diproses. Sementara, analogi  korupedia ada peta korupsi, ada daftar koruptor, ada data kasus macet,  ada juga kolom tulisan. Siapapun yang berniat mengirimkan tulisan bisa  dikirim ke kami via email. Termasuk yang mau menyumbang kasus macet.  Nanti ada tim verifikasi yang menelaah," katanya.

Korupedia juga dilengkapi tautan berita terkait kasus korupsi.

"Setelah data diverifikasi dan dilengkapi tautan berita yang mendukung,  baru data-data dipublikasi. Nanti, kalau diklik, akan keluar nama. Kalau  namanya diklik, akan keluar profil lengkap beserta kasus yang  dilakukan," kata Ratna.

Tim Redaksi Korupedia, Suwandi Ahmad, mengatakan korupedia dilengkapi fitur-fitur tambahan.

"Ada beberapa fitur pendukung. Kalau mau tahu daftar baru koruptor, Anda  bisa kirimkan email, nanti setiap kami buat data yang baru akan kami  kirimkan," katanya.

Melawan Lupa

Sejauh ini, kata Suwandi, belum banyak yang memberikan data. Lebih banyak  yang mau menghancurkan data basenya, dibanding mengirimkan data.

"Makanya kami beberapa kali pindah server. Kami sebenarnya sudah tahu  beberapa pihaknya, namun kami belum melakukan pengaduan. Kendati begitu,  kami akan tetap berjuang mengembangkan situs ini menjadi lebih baik.  Dukungan dari setiap pihak kami perlukan. Intinya, bagaimana kita bisa  melawan lupa," kata Suwandi.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas, sangat mengapresiasi pembuatan korupedia.

"Saya sangat terpana dan mengapresiasi sangat tinggi. Ini sebuah kreasi  yang memiliki nilai edukasi tinggi dan mencegah upaya kekuatan yang  ingin melupakan dokumen koruptor dulu, sekarang dan akan datang. Data  dari kami, insya Allah akan kami kirimkan tanpa diminta," kata Busyro.

Sedangkan dalam testimoninya, Chandra M Hamzah menuturkan, korupedia  merupakan upaya yang bagus dalam melawan korupsi.

"Ini upaya bagus.  Sekadar usul, banyak kasus korupsi sudah inkhracht tapi tidak diesekusi  dan itu harus dimunculkan. Kedua, KPK sudah menggolkan 800 kasus korupsi  yang sudah inkracht di MA. Itu data publik dan perlu dipublikasikan  juga. Semoga situs ini tetap langgeng, umurnya tak seumur jagung," kata Chandra.

Pada kesempatan yang sama Muslim Abdulrahman menuturkan, jangan pernah  melupakan korupsi. Saat ini, katanya, korupsi sudah merajalela. Ketika  dihadapkan dalam keadaan tidak normal, maka kita harus bersikap tidak  normal.

"Jangan lupakan korupsi. Korupsi sudah tak karu-karuan. Saya ketemu  mantan korupsi, masih cengengesan. Lalu saya bertanya dalam hati, apa  hukumannya kurang. Keadaan ini tidak normal. Agama sudah mengalah dengan  korupsi. Misalnya spiritual laundry, habis korupsi lalu umroh dan  undang anak yatim dan semua seolah-olah terlupakan. Kalau tidak normal  kita harus bersikap tidak nomal. Maksud saya, harus ada liga anti  korupsi. Kalau ada dukungan rakyat, punya institusi, Insya Allah  kekuatan kita makin besar," kata Muslim.

Politisi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, memaparkan korupsi harus dilawan secara barbar.

"Saya ucapkan selamat. Korupsi harus dicegah. Kalau tak dicegah, saya  khawatir korupedia, makin penuh. Maka kita harus barbar menangani  masalah itu," kata Ganjar.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.