Perusahaan Media Wajib Asuransikan Wartawan
Perusahaan media wajib mengasuransikan wartawan-wartawannya. Selain itu diharapkan pula menyiapkan dari awal tim reporter yang punya fisik kuat untuk peliputan di lokasi bencana dan berisiko tinggi.
Hal ini dikatakan oleh Rahmad Nasution, Ketua Umum Serikat Pekerja Kantor Berita Antara (SP Antara) ketika menyimpulkan hasil seminar tentang keselamatan jurnalis dalam liputan beresiko tinggi yang diselenggarakan oleh SP Antara, Selasa (12/6).
“Keselamatan jurnalis dalam liputan berisiko tinggi tergantung pada tanggung jawab pimpinan medianya dalam membina, mendukung dan mengawal keselamatan jurnalisnya,” ujar Effendy Soen, wartawan senior Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang berpengalaman meliput bencana dan di lokasi esktrem.
Menurutnya, perusahaan media juga perlu mempersiapkan setidaknya lima ransel yang berisi perlengkapan dan logistik dasar untuk bisa digunakan oleh wartawannya setiap saat ada liputan bencana yang selalu datang mendadak.
Sementara itu, Ketua Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), Muhammad Ismatullah, mengatakan berdasarkan pengalamannya ikut serta dalam tim evakuasi jenazah korban pesawat Sukhoi Supertjet-100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat awal Mei lalu, jurnalis yang akan meliput di medan seperti Gunung Salak perlu mempunyai kemampuan kelangsungan hidup yang mencakup kemampuan fisik, keterampilan navigasi, perencanaan, serta persiapan logistik dan perlengkapan.
“Keadaan darurat yang umum terjadi di zona bencana adalah kelelahan fisik, tersesat dan persediaan logistik yang menipis,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa hal-hal tersebut adalah beberapa hal yang diamatinya dari jurnalis-jurnalis yang terlibat dalam operasi SAR tragedi Sukhoi Superjet-100.
Jurnalis juga harus mampu membaca peta dan mencari informasi awal mengenai medan yang akan dilalui seperti berapa jarak yang akan ditempuh, kondisi medan dan berapa lama akan berada di lokasi tersebut.
“Kelangsungan hidup yang baik adalah berdasarkan perencanaan yang baik,” ujar Ismatulllah.