Melamar Kekasihnya, Pembawa Obor Olimpiade Ini Berhenti di Jalan
Ketika berangkat dari rumah, Senin (18/9) yang ada di pikiran Christine Langham adalah melihat kekasihnya, David State, berlari di hadapannya sambil membawa obor Olimpiade. Tak disangka, ia justru mendapat kejutan seumur hidup.
State didaulat untuk berlari dari desa bernama Marske-by-the-Sea ke kampung halamannya, Loftus, Inggris. Namun, di tengah perjalanannya di Loftus, ia berhenti sejenak.
Dilaporkan beberapa media, begitu berhenti berlari, ia memberi obor ke petugas yang mengiringi, memeluk kekasihnya, lalu berlutut melamar kekasihnya yang tengah mengandung 8 bulan itu.
"Saya melihatnya berlari menanjak bukit. Saya merasa bangga padanya. Saya berusaha keras untuk menahan tangis. Lalu tiba-tiba ia memberi obor ke orang lain, memeluk saya, yang adalah hal manis, lalu berlutut di salah satu lutut. Saya nyaris pingsan. Rasanya seperti akan bersalin saat itu juga," kata Langham, dikutip dari BBC.
Setelah melamar, State melanjutkan tugas yang dibebankan padanya itu. Usai lari, di hadapan para wartawan State mengatakan, perasaan saat melamar itu mendebarkan dan menyebutnya sebagai momen spesial.
Diakui State, ia bersekongkol dan menyusun rencana rahasia melamar sang kekasih itu bersama panitia.
Menurut cerita nominasi pemilihan State sebagai orang yang diperkenankan membawa obor tersebut, ia adalah anggota aktif dari komunitasnya.
State dikatakan sering membantu komunitasnya untuk meningkatkan kualitas hidup orang-orang di komunitasnya. Dalam 10 tahun terakhir ia telah membantu mengumpulkan sekitar 16 ribu dolar AS untuk amal. Ia juga tergabung sebagai relawan Palang Merah lokal dan kepolisian setempat.
Obor Olimpiade saat ini dalam perjalanan mengelilingi Inggris. Ribuan orang-orang terpilih yang dianggap menginspirasi oleh keluarga dan teman-temannya untuk membawa api tersebut.
State yang juga adalah atlet mengaku terburu-buru saat melamar karena ia harus melanjutkan lari. "Saya rasa kata-kata yang keluar dari mulut saya setelah melamar adalah, 'Saya harus pergi'," kata State.
Jawaban Langham atas lamaran State adalah "Ya".