Pansus DPR Belajar ke Negeri China soal Mengelola Desa
Kunjungan DPR tersebut akan dilangsungkan pada 6 sampai 12 Juli mendatang.
Anggota Pansus RUU Desa Abdul Malik Haramain yang turut ke China mengatakan, pansus memilih negara itu karena dianggap sukses membangun desa.
"China salah satu negara yang berhasil membangun kekuatan desa, kami akan berkunjung ke desa Huaxi. Desa ini terkaya di China, dulunya desa miskin, sekarang menjadi desa kaya dan modern," kata Abdul Malik Haramain melalui pesan elektronik, Selasa (19/6).
Mayoritas penduduk desa tersebut memiliki kekayaan setidaknya seratus ribu Euro, tambah politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Desa tersebut, kata dia, memiliki perusahaan multisektor industri yang terdaftar di bursa saham dan telah membeli pesawat serta akan membeli kapal. Para penduduknya merupakan pemegang saham dan dibayar seperlima dari keuntungan perusahaan.
"Yang ingin kami pelajari tentang kedudukan desa ini adalah pola penataan desa, kewenangan yang dimiliki, sistem penyelenggaraan pemerintahan di desa dan proses pembangunan," kata dia lagi.
Selain melakukan kunjungan lapangan ke desa, Pansus berencana akan bertemu Parlemen China untuk berdialog soal undang-undang terkait desa, juga dengan pihak kementerian dalam negeri dan pejabat distrik.
Diagendakan delapan sampai 10 orang anggota Pansus akan ikut China dan Venezuela.
Lebih lanjut, Abdul Malik mengusahakan agar pengeluaran saat kunjungan kerja ini tidak memboroskan uang negara.