SBY: Kader Yang Tak Setuju Garis Partai, Mundur Saja
Niat Korupsi
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada kader yang tidak sesuai dengan garis politik partai, untuk secara sukarela mengundurkan diri.
SBY mengatakan sebagai penggagas utama dan pendiri Partai Demokrat, dirinya menjalani garis politik yang cerdas, bersih dan santun.
"Bagi kader partai yang tidak sanggup menjalankan politik bersih, cerdas dan santun lebih baik keluar sekarang. Jangan punya niat sekecil pun untuk korupsi," ujarnya saat membuka Silaturahim Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (13/6).
SBY mengatakan saat ini partai yang didirikannya sering diserang dan dihujat, yang mengakibatkan popularitas PD turun.
Hal ini, menurutnya, karena sebagian kecil kader yang melakukan korupsi.
Di hadapan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator PD (FKPD-PD), Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Majelis Pengawas dan DPP PD, ia mengajak untuk melakukan perubahan dramatis untuk kebaikan partai.
Terhadap popularitas partai, SBY menyampaikan semua kader harus mengakuinya dan tidak membantahnya.
Ia menyebutkan dari hasil survei lembaga-lembaga survei yang kredibel memang menyatakan penurunan itu.
Menurunnya elektabilitas partai dikarenakan kasus korupsi yang melibatkan kader partai.
Selain itu, sorotan publik terhadap PD juga karena serangan lewat media yang menggerus popularitas partai yang didirikan pada tanggal 9 September 2001 ini.