Tidur Bisa Mempertajam Ingatan
Sebuah penelitian baru memperlihatkan bahwa stimulasi eksternal selama tidur bisa membantu memperkuat ingatan dan bisa membantu untuk belajar.
Para peneliti dari Universitas Northwestern mencatat bahwa stimulasi tertentu bisa memperkuat apa yang telah dipelajari orang, namun tidak membantu untuk memperoleh keterampilan baru.
“Perbedaan kritisnya adalah bahwa riset kami memperlihatkan bahwa ingatan memperkuat apa yang telah Anda pelajari. Ketimbang mempelajari sesuatu yang baru saat tidur, kami bicara tentang meningkatkan ingatan yang ada dengan mengaktivasi kembali informasi yang telah didapatkan,” ujar peneliti, Paul Reber, profesor psikologi di Northwestern.
Dalam penelitian itu, peneliti mengajari partisipan bagaimana memaindak dua nada musikal dengan menekan sejumlah kunci di waktu-waktu tertentu. Setelah mereka mempelajari bagaimana memainkan nada yang dihasilkan secara artifisial, partisipan tidur selama 90 menit. Saat mereka tidur, hanya satu lagu yang dimainkan. Musik yang lebih dimainkan selama tidur dalam gelombang rendah, sebuah tahapan tidur yang berhubungan dengan penyimpanan ingatan.
Ketika para partisipan tidur, para peneliti merekam aktivitas otak elektrik mereka menggunakan electroencephalography. Setelah mereka bangun, partisipan membuat kesalahan lebih sedikit ketika memainkan nada yang didengarkan saat mereka tidur daripada lagu yang tidak diperdengarkan.
“Hasil riset kami memperluas riset sebelumnya dengan memperlihatkan bahwa stimulasi eksternal selama tidur bisa mempengaruhi kemampuan kompleks,” kata peneliti senior penelitian ini, Ken Paller, profesor psikologi di Weinberg College of Arts and Sciences di Northwestern.
“Kami juga menemukan bahwa sinyal elektrofisiologis selama tidur berkorelasi dengan perluasan ingatan,” ujar pemimpin penelitian ini, James Antony, dari Interdepartmental Neuroscience Program di Northwestern.
Para peneliti menyatakan mereka tengah menginvestigasi bagaimana temuan mereka bisa diaplikasikan ke tipe-tipe belajar lainnya misalnya mempelajari bahasa asing. Mereka mencatat bahwa riset mereka juga bisa merujuk ke penelitian lebih lanjut tentang pemrosesan ingatan berdasarkan tidur melibatkan tipe-tipe kemampuan, kebiasaan, dan perilaku.
Penelitian ini dimuat di jurnal Nature Neuroscience pada 24 Juni.